Australia Berencana Impor Sapi PMK, DPR Ingatkan Pemerintah Hati-hati

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 14 Mei 2022 20:16 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukamta mengingatkan pemerintah agar berhati-hati terkait rencana Australia yang akan mengimpor sapi yang mengidap penyakit kulit dari Indonesia. Ia mengingatkan Pemerintah Indonesia agar berhati-hati dalam bertindak, walaupun tujuan dari impor sapi itu agar ilmuwan bisa mengembangkan vaksin untuk mencegah penyebaran infeksi jika akhirnya virus itu masuk ke Australia. "Mereka impor untuk diambil menjadi bahan vaksin pencegah penyakit itu, Indonesia harus hati-hati, jangan sampai nanti kita ekspor sapi sakit dan impor vaksin dari sana," kata Sukamta kepada MI, Sabtu (14/5) malam. Untuk itu, Politisi PKS ini berharap Pemerintah Indonesia lebih dahulu mengambil manfaat dari musibah yang menakutkan ini dengan pengembangan vaksin produksi dalam negeri. "Semoga di Indonesia sudah lebih dulu mengambil manfaat dari musibah ini dengan pengembangan vaksin produksi dalam negeri," tandas Sukamta. Diketahui, Australia akan mengimpor sapi yang mengidap penyakit kulit dari Indonesia. Tujuannya agar ilmuwan bisa mengembangkan vaksin untuk mencegah penyebaran infeksi jika akhirnya virus itu masuk ke Australia. Menteri Pertanian Australia David Littleproud mengatakan, lembaga penelitian CSIRO di Geelong, Victoria, akan menguji virus yang dapat memusnahkan industri daging merah dan produk susu Australia. "Ini merupakan langkah besar dan tidak bisa saya anggap enteng. Tapi itulah risiko penyakit kulit yang sekarang ada di Indonesia dan sangat bisa menyebar luas," katanya. "Langkah Ini tidak akan memengaruhi status penyakit hewan ternak di Australia maupun peluang perdagangan kita," ujar Menteri David. Penyakit kulit berupa bintil dan benjolan hitam pada kulit sapi disebarkan oleh lalat, kutu dan nyamuk. Selain menyebabkan demam, bintil pada kulit hewan ternak juga bisa menyebabkan kematian. Penyakit pada kulit sapi terdeteksi di Indonesia pada awal Maret lalu. "Virus kulit sapi ini, saya khawatir akan datang dan akhirnya masuk ke Australia," tambahnya. Saat ini jarak penyakit ternak itu ke wilayah daratan Australia sekitar 3.000 kilometer. (La Aswan)

Topik:

PMK