Capres 2024 Adalah Orang Sehat Jasmani dan Rohani, Prabowo: Enggak Harus Saya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Juni 2022 20:35 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai orang yang bakal mencalonkan dalam pilpres 2024 mendatang harus sehat jasmani dan rohani serta mampu secara intelektual, fisik dan kemampuan ekonomi. “Kewajiban setiap warga negara yang mampu fisik, intelek, jasmani dan kondisi ekonomi dirinya dan keluarganya wajib untuk menawarkan diri kepada negara dan bangsa. Jadi wajib,” ucap Prabowo, dikutip pada Jum'at (3/6). Dengan begitu, Prabowo mengajak anak-anak muda agar mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara, termasuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden mendatang. “Kita ingin anak-anak mudanya tadi itu harus berani menawarkan diri untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,”harap Ketua Umum Partai Gerindra itu. Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Prabowo Subianto sebelumnya bertamu ke NasDem Tower untuk menemui Surya Paloh pada Rabu (1/6) kemarin. Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto memberikan sinyal dirinya akan mundur dari Capres 2024. Sebab menurut Menteri Pertahanan (Menhan) itu, bahwa tidak harus dirinya yang mencalonkan sebagai Presiden, akan tetapi semua orang berhak, namun harus mampu dan memenuhi syarat-syarat tertentu. “Ya enggak harus Prabowo, ya kan. Siapa saja,” kata Prabowo. Usai melaksanakan pertemuan kurang lebih lima jam itu, Prabowo Subianto dan Surya Paloh terlihat saling lempar senyum setiap kali berbicara. Surya Paloh mengatakan, pertemuan membicarakan banyak hal dengan Prabowo sehingga memakan waktu yang cukup. Menurut dia, hal ini tak lain karena keduanya sudah bersahabat sejak lama. "Pertemuan kami tadi banyak membicarakan hal-hal romantisme. Semangat persahabatan yang cukup terjaga dan dalam kurun waktu yang cukup lama, puluhan tahun," kata Surya. Meskipun tidak terang-terangan menyatakan apakah pertemuan keduanya juga membahas agenda Pilpres 2024, Surya menyebut pertemuan keduanya memang tak hanya membicarakan hubungan pribadi saja. "Hal yang merupakan suatu kekuatan bagi kami berdua untuk lebih bisa membahas banyak hal tidak hanya terbatas pada hubungan kami pribadi tapi juga masalah-masalah strategis bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara kita," kata dia. [Ode]