Acara Deklarasi Anies Baswedan Ributkan Bendera HTI

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 Juni 2022 11:30 WIB
Jakarta, MI - Kelompok bernama 'Majelis Sang Presiden Kami' menggelar acara deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Acara ini diselenggarakan di salah satu hotel di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6). Dalam acara itu sempat terpajang empat bendera berkalimat tauhid hitam dan putih di panggung acara. Bendera tersebut dipasang peserta dengan disandingkan bersama bendera merah putih. Bendera tersebut terpajang dari sebelum acara dimulai. Namun, sebelum acara dimulai sempat ada ketegangan karena panitia meminta agar bendera berkalimat tauhid yang dipasang peserta itu diturunkan. Panitia yang meminta bendera tersebut diturunkan menyebut bendera tauhid hitam putih itu sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Diketahui, HTI sebagai ormas sudah resmi dilarang di Indonesia. Sebelum acara dimulai, sempat ada ketegangan antarpanitia dan peserta. Mereka saling berteriak satu sama lain. "Itu kalau mau lepas, ana umat islam!" teriaknya. Kelompok bernama 'Majelis Sang Presiden Kami' menggelar deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024. Acara ini diwarnai keributan soal 'bendera HTI'. Dia mengatakan pemasangan bendera tersebut akan mencoreng Anies Baswedan. Selain itu, pemasangan bendera itu ditakutkan akan membuat persepsi yang keliru. "Antum sayang Pak Anies? Kita nggak mau Pak Anies kejebak," teriaknya. "Jangan sangkut pautin bendera tauhid itu bendera HTI," balasnya. "Saya bilang, kami nggak mau Pak Anies terjebak gegara bendera itu!" sambungnya. Kini, keempat bendera tersebut telah diturunkan oleh pihak panitia. Tak ada lagi bendera HTI bertuliskan tauhid di lokasi ini, hanya tersisa bendera merah putih Republik Indonesia. [Ode]

Topik:

Bendera HTI
Berita Terkait