Masinton Pasaribu Sebut Menteri yang Kebelet Nyapres Layak di Reshuffle

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Juni 2022 13:15 WIB
Jakarta, MI - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menilai menteri yang layak di-reshuffle adalah mereka yang kebelet nyapres hingga menteri yang salah urus soal minyak goreng. Kata Masinton, reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan hanya sebatas wacana saja namun perlu ada tindakan. "Jadi, saya lihat, memang harus segera dilakukanlah itu, dilakukan reshuffle. Jadi, reshuffle-nya jangan sebagai wacana saja, gitu loh, harus menjadi tindakan, harus menjadi action," kata Masinton dalam diskusi 'Jangan Pegel Nunggu Reshuffle', Sabtu (11/6). Masinton menegaskan harus ada reshuffle, agar kabinet menteri Jokowi fokus bekerja. Masinton juga mengingatakan reshuffle jangan juga dimanfaatkan oleh tokoh yang masuk ke kabinet. "Ya, haruslah (reshuffle), supaya fokus, jangan juga nanti menteri yang masuk itu malah nggak fokus lagi, malah memanfaatkan buat kampanye lagi," ujarnya. Masinton kemudian menjabarkan kisi-kisi menteri layak reshuffle, pertama adalah menteri yang menurut Masinton sudah kebelet jadi capres 2024. Menurutnya, jika menteri sibuk dengan urusan capres, maka masyarakat tidak akan terurus. "Ya itu tadi saya sebut, menteri kebelet nyapres, copras-capres, itu nggak perlu kita sebut itu, nanti gede kepala, sama saja kita mengkampanyekan dia, kalau kita sebut. Dan itu tampangnya ada di mana-mana kok," ucap Masinton. Menteri ini, kata Masinton, tak punya partai, namun getol ingin capres. "Nggak punya partai tapi nyalon, gitu loh, kalau ketua umum partai politik, kita bisa memahami. Memahami ada tugas dari partainya, dia tidak memanfaatkan, yang digunakan adalah jaringan partainya, kalau ini nggak punya partai, foto di mana-mana," sambungnya. Menteri lain yang dinilai Masinton perlu di-reshffulle adalah di bidang yang gagal mengurusi minyak goreng dan pupuk. Permasalah kelangkaan minyak goreng dan pupuk selama ini menjadi catatan yang mencolok publik. Sebab kegagalan menteri mengurus ketersediaan minyak goreng, dianggapnya mencoreng Jokowi. "Persoalan minyak goreng, terus masalah-masalah pupuk, gitulah," imbuhnya.