Wacana Reshuffle Kabinet Terus Menyeruak ke Publik, Pengamat: Jangan Omdo

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Juni 2022 16:50 WIB
Jakarta, MI - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyoroti wacana reshuffle kabinet Indonesia yang kini terus menyeruak ke publik. Kata Ujang, wacana tersebut selalu ada, akan tetapi tak pernah dilakukan alias omong doang (omdo). Bahkan menurut Ujang dari dulu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sekedar marah-marah dan terus menerus menegur pembantunya yang tak becus bekerja. "Kalau ada menteri yang tidak bagus bekerja, jangan hanya sekedar menegur jangan hanya sekedar marah-marah tapi bagaimana bisa diganti, agar ritme kinerja kabinet juga bagus," jelas Ujang kepada wartawan, Selasa (14/6). Ujang menambahkan, bahwa mungkin saat ini waktu yang tepat untuk kemudian Jokowi mereshuffle menterinya karena kondisi politik sudah stabil. "Di saat ini, katakanlah kondisi politik stabil, gitu segera dilakukan. Jangan dari dulu bicara reshuffle lalu tidak pernah ada reshuffle, inilah saatnya waktu yang tepat karena kalau nanti-nanti waktu nya Pak Jokowi sudah mau habis. Persiapan Pemilu 2024 juga sudah akan dilakukan. Inilah waktu yang pas untuk melakukan reshuffle kabinet," ujarnya. Kendati demikian, Ujang menilai jika nantinya reshuffle kabinet dilakukan, PAN dimungkinkan besar akan mendapatkan jatah, karena partai yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan tersebut sudah satu jalan dengan Presiden Jokowi. "Kalau kita lihat karena PAN itu sudah masuk koalisi di Jokowi-Ma'ruf Amin maka keliatannya PAN akan mendapatkan jatah. Mungkin itu yang tahu adalah Jokowi dengan Zulhas (Zulkifli Hasan)," ujarnya. Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan soal wacana reshuffle kabinet tersebut adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. "Presiden mau ganti kapan aja ya terserah presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa. Rapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden," katanya kepada wartawan, di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/6). Ia menyampaikan, Kepala Negara yang mengetahui secara jelas kondisi kabinet saat ini. "Ya yang jelas presiden kan beliau sudah 8 tahun di pemerintahan ini dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini," jelasnya. Saat ditanya apakah benar PAN yang akan merapat ke kabinet, kata dia, hal itu Presiden RI Jokowi lah yang tahu. "Kebutuhannya apa presiden yang tahu karena pemerintahan ini masih dua tahun lagi. Sehingga dengan kebutuhan dan kecepatan itu presiden yang memutuskan," ujarnya soal isu reshuffle kabinet. [Ode]