Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Masinton Pasaribu Ungkap Jagoan PDIP

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 16 Juni 2022 13:39 WIB
Jakarta, MI - Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 baru akan digelar pada 14 Februari 2024, bersamaan dengan Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah. Namun, dinamika politik jelang pesta demokrasi itu mulai meningkat ditandai dengan bermunculannya sosok calon presiden yang akan turut serta dalam pilpres mendatang. Salah satu nama yang mengemuka adalah Ketua DPR RI Puan Maharani. Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu menilai bahwa dari segi kepemimpinan Puan Maharani sangat layak untuk maju sebagai calon presiden 2024 mendatang. Sebab kata dia, Puan Maharani tentunya sudah punya pengalaman baik keorganisasian partai politik, sebagai Menteri PMK maupun sebagai ketua Fraksi PDIP pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. "Jadi pemimpin itu, jangan kan memimpin di DPR memimpin presiden sangat layak kalau dari segi kepemimpinan," kata Masinton Pasaribu dalam acara Podcast Monitor Indonesia.com, Rabu (15/6) kemarin. Tak hanya itu, Puan Maharani juga adalah cucu dari pendiri bangsa yaitu Bung Karno, ia juga putri dari tokoh bangsa yaitu Megawati dan almarhumah Taufik Emas. "Puan Maharani sudah dipersiapkan di kader dari sejak muda oleh orang tuanya, oleh almarhum Pak Taufik Emas ayah beliau dan juga Ibu Megawati Soekarnoputri, jadi beliau dari muda itu sudah diikutkan dalam aktivitas-aktivitas keorganisasian," ucap Masinton. Puan Maharani juga paham bahwa pada masa orde baru melakukan represif apalagi terhadap keluarga Bung Karno, bagaimana susahnya dalam berjuang. "Dalam situasi yang sangat represif ya beliau merasa kan berada dalam suasana seperti itu ya beliau punya bekal kuatlah tertempal," jelas Masinton. Kemudian Puan Maharani juga ikut dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian partai jadi tertampalah sampai sekarang jadi Ketua DPR dan sebelumnya menjadi Menko PMK. Soal kedekatannya dengan masyarakat kata Masinton, bisa diuji bahwa dalam tiga kali pemilu Puan Maharani nyalon di Jawa Tengah, di Solo ia terpilih dengan suara tertinggi dari seluruh calon anggota DPR dari berbagai dapil. "itu tinggi, dan setiap pemilu mengalami peningkatan, artinya apa, beliau menjaga hubungan dengan konstituen nya," ungkapnya. Artinya bahwa Puan Maharani dekat dengan masyarakat di daerah pemilihan nya dan itulah sebuah data kongkrit bahwa Paun Maharani tidak ada hambatan untuk kemudian untuk melakukan interaksi dengan masyarakat. Bahkan ketika memimpin fraksi 2009-2014 lalu yang mana pada saat itu sikap PDIP pro oposisi di parlemen. "Jadi itu menampakkan karakteristik dan kemampuan dalam memimpin beliau saat menjadi Menko PMK itu, kalau tidak salah tuh ia mampu mengkoordinasikan kepada menteri-menteri dibawah menko PKM pada saat itu dan kemudian sekarang sebagai ketua DPR RI, beliau mampu membangun komunikasi mimpin DPR," jelasnya. Namun demikian, soal layak tidak nya jadi capres, kata Masinton semua keputusan ada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Namu saya melihat beliau salah satu figur yang memiliki leadership dan punya karakter kuat, perpaduan dua ini kan ada sama mba Puan dari satu keluesat satu kekokohan dalam bersikap. Momentum pemilu,, kata Masinton puan Maharani memenuhi kriteria itu," kata Masinton. Terkahir soal Lembaga survei selalu menempatkan Puan Maharani paling bawah menurut Masinton itu bukan jadi patokan soal elektabilitas Puan Maharani. "Monggo lah terserah, nggak ada masalah, artinya survei bukan satu satunya patok, banyak kok survei yang hasilnya berbeda," tutup Masinton Pasaribu. [Ode]

Topik:

pemilu