PKS Cari Kandidat Capres-Cawapres yang Mampu Memberi Efek Ekor Jas

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Juni 2022 16:36 WIB
Jakarta, MI - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan tidak mengusung kadernya sendiri untuk maju di Pilpres 2024. Akan tetapi PKS sendiri membuka pintu komunikasi dengan semua partai politik (parpol) lain dengan tetap menawarkan kriteria-kriteria calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Politikus PKS Mardani Ali Sera mengatakan, partainya memang mencari kandidat yang mampu memberi efek kemenangan bagi partai (efek ekor jas atau coattail effect). Alasannya, kata dia, pada Pemilu 2024 mendatang, terdapat tiga kali pemilihan, yakni pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Menurut dia, dari tiga pemilu, pilpres menjadi penentu utama. "Ada tiga pemilu di 2024. Tapi Pilpres penentunya. Kalau benar strategi dan pilihan capres cawapres maka bisa mendorong target di Pileg dan Pilkada. Di Pileg, teori coat tail effect bisa membuat para caleg mudah mensosialisasikan diri pada masyarakat," kata Mardani Ali Sera melalui tweetnya seperti dikutip Monitor Indonesia.com, Rabu (22/6). Pada tahun 2019 lalu, kata Mardani, para calon legislatif (caleg) itu banyak masuk melalui jalur capres. 'Di 2019, para Caleg banyak masuk melalui jalur Capres. Presiden terpilih di 2024 akan dilantik pada 20 Oktober 2024 dan pilkada dilaksanakan pada 27 Nov 2024. Waktu 5 pekan itu masih masuk periode histeria dan bulan madu Presiden terpilih 2024," jelas Anggota Komisi II DPR RI itu. Jika ingat kampanye untuk Pilkada 2024, kata dia, besar kemungkinan calon pilkada dukungan presiden terpiliih 2024 akan menang. " Jadi Buy One Get Three, beli Satu dapat Tiga. Benar dan tepat strategi dan pilihan capres dan cawapres akan menang di Pilpres, Pileg dan Pilkada," tutupnya. Sebelumnya, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan bahwa kandidat capres-cawapres PKS adalah kombinasi pasangan pemimpin yang tidak hanya mampu memenangkan kontestasi. "Tetapi juga memiliki kapasitas untuk memimpin dan menyatukan negeri kita ini," ujarnya dalam pidatonya di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PKS, Senin (20/6/2022) kemarin. Kata Syaikhu, rapimnas PKS menjadi salah satu forum yang digunakan pihaknya untuk menyaring nama-nama bakal calon presiden yang akan didukung pada 2024. Sebanyak 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS akan mengusulkan nama-nama potensial yang sesuai dengan kriteria kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS. "Kita tidak ingin mendahului Majelis Syuro yang memiliki kewenangan untuk menentukan siapa capres-cawapres dan ke mana akan berkoalisi, tetapi masukkan-masukan tadi akan kita jadikan masukan sesuai dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat," ujar Syaikhu. Adapun terkait pembentukan koalisi, menurutnya harus didahului duduk bersama dengan mengusung politik kebangsaan dan kenegaraan. Serta, politik kolaborasi yang mengutamakan kepentingan bangsa, di atas kepentingan kelompok dan golongan. Namun, ia menilai bahwa realitas yang terjadi saat ini adalah politik yang mengutamakan uang sebagai cara untuk meraih kemenangan. PKS ditegaskannya adalah partai yang ingin meraih kemenangan secara bermartabat, tanpa mencoreng demokrasi di Indonesia. "Sangat melegakan kader dan simpatisan PKS bahwa faktor penentu kemenangan tidak semata-mata karena uang yang berlimpah, tetapi justru idealisme kita yang kemudian mendorong kemenangan itu, pertolongan itu yang paling sangat menentukan adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujar Syaikhu. [Ode]
Berita Terkait