Tak Dipinjamkan Ambulans, Warga Mamuju Tandu Jenazah 13 KM, DPR Angkat Bicara!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Agustus 2022 23:19 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo sangat menyayangkan sikap egois Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Kalampung Mamuju Sulawesi Barat yang tidak meminjam mobil ambulans untuk mengantarkan jenazah seorang perempuan di pemakaman. Hingga akhirnya warga setempat berjalan kaki menandu jenazah tersebut sejauh 13 kilometer. "Ini pantas kita sayangkan kejadian yang sangat menyentuh hati dari sisi kemanusiaan kita harus selalu dada saja, semestinya harus tidak kaku memberikan ambulans Puskesmas itu namun sudah mendapatkan respon dari Bupati Mamuju yang akan melakukan evaluasi terhadap Kepala Puskesmas Kalumpang," kata Rahmad Handoyo saat dihubungi Monitorindonesia.com, Minggu (14/8) malam. Atas hal ini, menurut Rahmad Handoyo, menjadi suatu pelajaran dan pembelajaran kepada semua pelayanan kesehatan, ada yang namanya prioritas, ada yang namanya skala prioritas, ada yang darurat ada yang ada yang urgent, itu menjadi pertimbangan. "Saya kira toh, kalau tidak ada kegawatdaruratan dari sisi pasien, saya kira mestinya ada solusi solusi bagaimana mengantar keluarga atau almarhum harus dicarikan solusi, harus dicarikan solusi," tegas Politisi PDIP itu. Ke depannya, Rahmad berharap, agar tidak terjadi lagi dan tentunya pemerintah melalui Bupati telah melakukan pendalaman, menelaah dan melakukan penelusuran. Apa yang sudah terjadi dan dilakukan evaluasi, menurut dia, sangat tepat evaluasi terhadap kinerja dari kepala Puskesmas Kalumpang tersebut. "Pemerintah pusat juga harus melihat infrastruktur-infrastruktur Puskesmas Puskesmas di seluruh Indonesia yang juga masih terjadi diskualitas ada yang kompleks, ada yang tidak, saya kira juga sudah menjadi sesuatu pintu masuk agar kita optimalkan yang sudah siap ditutur," lanjutnya. "Ini menjadi perhatian pemerintah pusat juga mendukung agar agar kondisi-kondisi yang seperti sekarang dialami di Mamuju, pantas kita sayangkan, perlu pendalaman untuk pembinaan kepada aparat fasilitas kesehatan saya kira sudah dilakukan dan dirasakan oleh Bupati Mamuju," imbuhnya. Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pria menandu jenazah dijalanan beraspal yang sepi dan menanjak. Seorang pemuda juga terlihat sesekali menggerakkan tangannya karena kelelahan. Peristiwa iru terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat. Jenazah yang ditandu bernama Tanisa. Video ini direkam oleh kerabatnya sebagai bentuk protes terhadap puskesmas yang tidak meminjamkan ambulans untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman. Fenny tadius selaku perekam video dan orang yang memposting ke media sosial mengatakan bahwa ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan keluarga. "Saya posting di Facebook karena pihak keluarga kecewa atas sikap puskesmas. Itu jenazah tanteku," kata Fenny Tadius, keponakan jenazah tersebut. Menurut Fenny, alasan pihak puskesmas menolak meminjamkan ambulans adalah karena takut menyalahi prosedur. "Kata mereka, ambulans cuma untuk mengantar pasien gawat darurat, bukan jenazah. "Ya tapi tidak dibolehkan. Akhirnya kami menggotong keranda jenazah tanteku ke rumah duka sejauh 13 kilometer," pungkasnya.
Berita Terkait