Jusuf Kalla Berbagi Pengalaman Kepemimpinan di Golkar Institute

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Agustus 2022 16:20 WIB
Jakarta, MI - Politisi Senior Partai Golkar Jusuf Kalla memberikan “Kuliah Umum” tentang Kepemimpinan kepada peserta Executive Education Program For Young Political Leaders 8 Golkar Institute, di Kantor DPP Partai Golkar. Di awal paparannya, JK (sapaan akrab Jusuf Kalla) menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang politisi, harus punya strategi dan perhitungan yang detail. Seorang pemimpin, menurut Kalla mempunyai tugas utama yaitu menginspirasi, menyatukan, memotivasi dan mengeksekusi/mengambil keputusan. Bagi Kalla, pemimpin juga harus mempunyai kemampuan intelektual, mampu berdiskusi dan mendengarkan, dan konsisten dengan keputusannya. “Sebagai pemimpin personalitynya harus bisa dihargai. Punya kemampuan intelektual yang baik. Punya pengalaman. Jangan nanti jadi presiden baru cari pengalaman,” ujar Kalla, Jum'at (26/8). Ia juga berpesan kepada para peserta program, jika nanti kelak menjadi seorang pemimpin, harus mengetahui semua permasalahan yang terjadi di masyarakat dan mampu menyelesaikan masalah. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah, seorang pemimpin harus memiliki kepemimpinan dan kepercayaan yang tinggi. “Kalau anda punya leadership, punya trust, memahami dan menguasai masalah, maka bisa anda selesaikan masalah-masalah itu,” lanjut Kalla. Kalla juga menyebut bahwa seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat dan perhitungan yang detail sehingga risiko dari keputusan tersebut minim. “Simpel, sederhana dan jangan berputar-putar, pemimpin itu mengambil keputusan cepat dan tepat serta berani mengambil resiko," jelasnya. Kalla juga menyampaikan bahwa dirinya meniti karir politik dari bawah. Ia menuturkan bahwa sejak mahasiswa, dirinya merupakan aktivis mahasiswa. “Saya awalnya di politik, Anggota DPRD. Kemudian saya menjadi Anggota MPR. Selalu utusan daerah. Setelah Anggota MPR, saya jadi Menteri. Setelah jadi Menteri, naik sedikit jadi Menko (Menteri Koordinator). Setelah itu jadi Wapres” begitu Kalla memaparkan karir politiknya. “Saya Anggota Golkar yang paling tua. Waktu itu jadi pengurus pemuda Golkar tahun 1965. Waktu itu masih Sekber Golkar," imbuh Kalla. Dihadapan kader-kader muda Golkar, Kalla juga berbagi pengalaman sebagai “Juru Damai” dalam beberapa konflik di Indonesia, seperti Aceh, Ambon, Poso hingga konflik internasional. [Rivaldi]

Topik:

golkar institute Jusuf Kalla

Berita Sebelumnya

Harga BBM Bakal Naik, Legislator: Tak Populis, Menambah Beban Rakyat!

Berita Selanjutnya

Shinta Kamdani Mengapresiasi Golkar Institute Mengangkat Isu Kepemimpinan Perempuan

Berita Terkait

Hukum
Presiden Direktur (Presdir) PT BRN Halim Kalla (Foto: Istimewa)

Presdir PT BRN Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Tersangka Korupsi PLTU 1 Kalbar Rp 1,35 Triliun

6 Oktober 2025 16:56 WIB

Nasional
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla

Jusuf Kalla Ultimatum Pejabat dan DPR: Jangan Asal Bicara yang Bisa Menghina dan Menyakiti Hati Masyarakat

30 Agustus 2025 10:48 WIB

Hukum
Jusuf Kalla. Foto: Istimewa

JK Semprot DPR: Jangan Bicara Asal-asalan dan Hina Masyarakat

29 Agustus 2025 21:46 WIB

Hukum
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla [Foto: Repro]

Soal Silfester Matutina Tak Kunjung Dieksekusi, Jusuf Kalla Angkat Bicara

27 Agustus 2025 16:45 WIB

Hukum
Jaksa Agung ST Burhanuddin

Jaksa Agung ST Burhanuddin Diminta Tak Ragu Jebloskan Komisaris ID Food Silfester Matutina ke Penjara

10 Agustus 2025 11:36 WIB

Hukum
Refly Harun (Foto: Dok MI)

Refly Harun Sebut Perdamaian Silfester dengan Jusuf Kalla Tak Ada Gunanya

5 Agustus 2025 13:02 WIB