Shinta Kamdani Mengapresiasi Golkar Institute Mengangkat Isu Kepemimpinan Perempuan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Agustus 2022 18:31 WIB
Jakarta, MI – Shinta Kamdani, seorang pengusaha perempuan (Pemilik dan CEO Sintesa Group) berbagi pengalamannya sebagai pemimpin perempuan kepada peserta pelatihan Golkar Institute: Executive Education Program for Young Political Leaders 8, dalam sesi kelas “Kepemimpinan Perempuan” (24/8/22). Shinta menyampaikan bahwa Indonesia berada diposisi 92 dari 146 negara yang memiliki gap dalam isu kesetaraan gender. Sedangkan butuh 132 tahun untuk pada akhirnya isu ini diangkat dan diperjuangkan. Shinta juga menyampaikan bahwa “Gender Equality” menjadi salah satu isu yang diperjuangkan dalam Suistainable Development Goals (SDGs). Ini berarti, menciptakan lingkungan dan mewujudkan kesetaraan gender merupakan salah satu isu yang sangat diperhatikan. “Kebijakan yang mendukung kesetaraan perempuan sangat dibutuhkan karena gap kesetaraan gender masih sangat jauh di Indonesia. Mengubah hal-hal kecil memiliki dampak besar, dimulai dari memberikan kesempatan dan kuota khusus bagi perempuan, sehingga gap kesetaraan gender di Indonesia bisa terus diperbaiki,” papar Shinta. Menurut Shinta, salah satu bibit yang memunculkan diskriminasi gender terhadap perempuan adalah karena adanya gender bias, dimana ruang kontribusi, peluang dan kompetensi yang diberikan kepada perempuan jauh lebih sedikit dibandingkan laki-laki. “Perempuan yang berkontribusi untuk memperkaya persentase kontribusi perempuan, juga harus konwlegable dan mempunyai power, bukan hanya sekedar mengisi kuota saja," kata Shinta. Shinta memberikan apresiasinya kepada Golkar Institute karena sudah memfasilitasi ruang publik untuk mendiskusikan isu ini. Menurutnya ini merupakan salah satu transformasi yang baik. “Golkar (melalui Golkar Institute) telah membuat suatu kemajuan transformasi dengan memberikan perhatian terhadap isu perempuan (khususnya kepemimpinan perempuan), sehingga ini menjadi salah satu kesempatan yang sangat baik untuk membahas isu kesetaraan gender,” ujarnya. Shinta juga menyampaikan bahwa pentingnya mengubah paradigma dari dasar, bahwa perempuan bisa mengembangkan dirinya semaksimal mungkin dan setara kesempatannya dengan laki-laki; lingkungan yang mendukung, kebijakan yang mendorong kesetaraan gender, dan mendorong adanya kuota perempuan. [Rivaldi]
Berita Terkait