Bobby Adhityo: Dudung Ternyata Belum Berubah, Sejak Menjabat Pangdam Jaya, Kerap Menuai Kontroversi!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 September 2022 21:21 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi menilai sikap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kerap menuai kontroversi sejak menjadi Pangdam Jaya. Pasalnya, Dudung menyebut DPR terkadang bertanya hal tidak jelas dan di luar topik yang dibahas, terkait isu adanya keretakan dirinya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang mencuat di rapat Komisi I DPR. "Pak Dudung ini kadang-kadang suka heboh, ternyata belum berubah. Mulai dari tahun 2020 saat menjadi Pangdam Jaya, sampai sekarang kerap menuai kontroversi," kata Bobby kepada wartawan, Rabu (7/9). Untuk itu, Bobby yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Selatan, meminta Dudung lebih bijaksana dalam memberikan pernyataan di hadapan publik. Para anggota Dewan di Komisi I DPR, lanjut Bobby, yang bermitra dengan Kemenhan dan TNI, banyak yang turut memberi dukungan terhadap TNI. "Hendaknya sebagai pejabat publik lebih bijaksana dalam memilih kata-kata baik dalam membuat pernyataan maupun merespons suatu hal yang nantinya dikutip media publik," jelasnya. Menurut Bobby, teman-teman di DPR mendukung TNI AD. Kalaupun ada yang dianggap bertanya tidak jelas, bagi Bobby, itu sangat subjektif. "Nggak begitulah harusnya, tidak semua anggota Komisi I begitu," tutupnya. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyindir Komisi I DPR yang mengajukan pertanyaan tidak jelas saat rapat dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dudung mengatakan itu merespons isu dirinya tidak harmonis dengan Andika seperti disinggung dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi I DPR pada Senin lalu (5/9). "Makanya saya kadang-kadang kalau kita rapat RDP itu biasanya topik sudah ditentukan yang akan dibahas, masalah anggaran, terkadang tidak fokus kepada pertanyaan atau bahasan itu, menanya yang enggak jelas saja gitu," kata Dudung di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9).