Komisi I DPR RI Sebut Anggaran TNI 151 Triliun Masih Kurang dan Harus Ditingkatkan

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 10 Oktober 2022 13:13 WIB
Jakarta, MI - Melalui Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menyampaikan bahwa alokasi anggaran untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2022 senilai Rp 151 triliun. Total anggaran tersebut belum bisa menutup kebutuhan TNI secara menyeluruh, meskipun itu mengalami kenaikan Rp 17 triliun dari tahun sebelumnya yakni Rp 134 triliun. "Apakah ini cukup, jauh dari cukup. Idealnya paling enggak kalau dibandingkan seperti Negara Singapura, kita idealnya (di) kali dua atau kali tiga dari anggaran ini. Itu kalau menurut saya. Kalau ideal kali tiga," ucapnya kepada wartawan, Senin (10/10). Ia pun menambahkan, anggaran TNI yang ideal, minimal dua persen dari pajak domestik bruto (PDB) baru itu bisa memenuhi kebutuhan semuanya. "Nah idealnya patokan TNI militer kita itu menurut saya ya paling nggak dua persen dari PDB. Jadi kalau dua persen dari Rp 18 ribu triliun itu sekitar Rp 360 triliun," tuturnya. Oleh karena itu, sambungnya, kebutuhan alutsista TNI juga perlu diperhatikan, dia juga menegaskan, seandainya terjadi perang konvensional di Indonesia, TNI hanya mampu bertahan sampai tiga hari. Menurutnya, hal itu lantaran Indonesia merupakan negara pengguna, bukan sebagai pencipta. Untuk itu, pemeliharaan harwat alutista sedianya perlu diberikan anggaran lebih. "Bahwa kenyataan kita ini sekarang, kalau perang bahayanya bagaimana, peluru kita hanya untuk bisa nembak tiga hari. kalau sudah tiga hari habis dia. Nah ini kan sesuatu yang sebenarnya miris untuk negara sebesar Republik Indonesia ini," pungkasnya. [Adi]