Kata Pengamat, Nggak Punya Duit Tidurlah, Jangan Mimpi Jadi Presiden, Sindir Siapa Ya?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 November 2022 04:20 WIB
Jakarta, MI - Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana menilai calon presiden (Capres) 2024 yang diusungkan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) Anies Baswedan saat ini masih belum memenuhi salah satu syarat. Bagaimana tidak, syarat pertama, kata dia, yang harus dimiliki calon presiden yakni popularitas. Dia menilai aspek yang paling penting untuk menjadi presiden di Indonesia adalah popularitas. "Yang pertama calon cukup populer, cukup dikenal, kalau nggak dikenal 'maaf ini siapa ya, ini tokoh dari mana? Nggak pernah dengar saya', cukup populer, very important. Jadi pertama harus populer, cukup famous namanya di kalangan bangsa," kata Tjipta dalam diskusi via zoom, Kamis (3/11/2022). Syarat kedua, lanjut dia, memiliki partai yang memenuhi syarat presidential threshold 20 persen. Menurutnya, Anies Baswedan sebagai salah satu capres yang diusung NasDem belum memenuhi syarat ini. "Kedua umumnya harus punya partai ya, kalau nggak punya partai jangan bermimpi lah, apa lagi kita ada Presidential Threshold atau PT 20,2% kalau nggak salah," ungkapnya. "Ini sampai sekarang Anies Baswedan calon presiden, calon presiden bohong-bohongan, dia partainya belum ada dia, partainya NasDem, NasDem nggak sampai 10%, tidak memenuhi syarat," sambungnya. NasDem, tambah dia, mesti koalisi minimal 3 partai politik. "Santer-santer sejak awal koalisi dengan AHY demokrat, terus PKS, ini yang PKS," ucapnya. Kemudian, untuk syarat ketiga, Tjipta mengatakan calon presiden harus pintar dan berkarakter serta mempunyai modal untuk menghadapi Pemilu. "Kemudian doku, bahasa Betawinya doku, terutama di Indonesia, anda nggak punya duit tidur lah, jangan mimpi jadi presiden di Indonesia, di luar negeri juga gitu, very expensive, mahal sekali, mahal sekali," katanya. "Waktu anda calon presiden harus keliling dari Aceh sampai ke Merauke keliling-keliling, jual kecap ya keliling, memang nggak pake duit? Naik pesawat kan. Untuk jadi presiden di sini saya kira Rp 10 T harus disiapkan," sambungnya. Selain itu, Tjipta juga menyebut keterampilan dalam berkomunikasi politik juga penting. Menurutnya, komunikasi politik harus dimiliki oleh calon presiden di Indonesia. "You must have a brilliance political communication skill, Anda setiap capres harus memiliki kemampuan 'kompol' atau 'komunikasi politik'. Kompol ini amat sangat penting, kalau mau jadi presiden kan mesti kampanye kan, kampanye keliling-keliling, kampanye menggunakan kompol, komunikasi politik," tutupnya. (MI/Aan)

Topik:

Capres 2024