DPR Anggap Mitigasi Bencana di Indonesia Masih Kurang

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 9 Desember 2022 21:14 WIB
Jakarta, MI- Anggota DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nurhayati Effendi menilai, mitigasi bencana di Indonesia masih sangat kurang. Padahal, Indonesia sendiri merupakan daerah yang tingkat resiko bencananya cukup tinggi (ring of fire). Secara geografis, Indonesia adalah wilayah yang dilewati oleh pusat gempa, gunung berapi, dan batas lempeng tektonik. “Saya merasa masih kurangnya akan mitigasi bencana di Indonesia semua sudah mengetahui bahwa Indonesia berada di ring of fire,dan di lempengan Indonesia-Australia tentunya seharusnya bisa mempersiapkan dan menghadapi bencana dengan lebih baik dari mitigasi, evakuasi, pencarian dan penyelematan,dan pemulihan,” ujar Nurhayati, Jumat, (9/12/2022). Nurhayati mencontohkan, kurangnya mitigasi di Indonesia bisa dilihat dari keberadaan peta wilayah rawan bencana di tanah air. Menurut Nurhayati, tidak semua daerah mempunyai peta rawan bencana. “Tetapi saya lihat dan saya pelajari ini masih sangat kurang lihat saja untuk peta wilayah rawan bencana saja tidak semua daerah mempunyai bangunan kualitasnya tidak terstandarsasi, pembalakan hutan masih sering terjadi di daerah rawan longsor dan banjir,” jelas Nurhayati. Politikus PPP itu juga mendorong agar kesadaran masyarakat akan bencana yang timbul harus ditingkatkan sehingga mengetahui apabila terjadi bencana harus melakukan apa. “Bisa diberikan kurikulum untuk mitigasi bencana sejak dini mulai dari SD seperti di Jepang,” papar Nurhayati. Tak hanya itu, Nurhayati meminta, pemerintah juga dapat mempersiapkan teknologi untuk mitigasi bencana seperti robot dan alat-alat pendeteksi pergeseran tanah hingga tsunami. “Dan juga untuk patroli mendeteksi ketahanan rumah di daerah-daerah rawan bencana gempa itu adalah sesuatu yang harus kita punyai sekarang teknologi untuk mitigasi bencana sesuatu yang sangat kurang di Indonesia,” pungkas Nurhayati.

Topik:

Bencana