Buntut Beda Informasi Soal Badai Dahsyat, DPR Bakal Panggil BRIN dan BMKG

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 29 Desember 2022 08:57 WIB
Jakarta, MI - Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan memanggil Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait perbedaan informasi cuaca buruk hingga badai dahsyat di Jabodetabek mulai 28-31 Desember. Menurut Dasco, pihaknya ingin agar kedua lembaga tersebut berkoordinasi terlebih dahulu sebelum menginformasikan kepada masyarakat. "Kita minta komisi teknis dalam hal ini yang membawahi BRIN dan BMKG untuk memanggil dan mensinkronkan agar kedua lembaga ini saling mengintegrasikan data sebelum kemudian melemparkan ke masyarakat. Sehingga masyarakat yang waswas karena cuaca tidak tambah waswas karena pernyataan yang mirip tapi agak berbeda," kata Dasco di kompleks parlemen, Rabu (28/12). Ia juga meminta agar publik tidak berpolemik lebih jauh soal prediksi cuaca tersebut. Sebab, kata dia, BRIN maupun BMKG pada prinsipnya hanya mengingatkan masyarakat agar berhati-hati. "Ada potensi cuaca kurang bagus antara tanggal 28-30 [Desember] lebih baik memang kita imbau masyarakat itu dalam kurun waktu itu banyak melakukan kegiatan di dalam rumah," jelasnya. Sebelumnya, BRIN dan BMKG memberi prakiraan berbeda terkait potensi badai dahsyat yang akan melanda kawasan Jabodetabek selama beberapa hari terakhir menjelang pergantian tahun. Peneliti BRIN Erma Yulihastin memprediksi hujan ekstrem dan badai dahsyat akan melanda kawasan Jabodetabek. Kondisi cuaca itu menurutnya akan menyebabkan banjir. Sementara itu, kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi badai dahsyat akan menjauh dari Jabodetabek dan bergeser ke Utara Papua. Dwikorita juga membantah bahwa hujan deras akan berlangsung hari ini, Rabu (28/12). "Jadi Insyaallah menurut prediksi ini justru Jawa Barat, Jabodetabek sampai 28 Desember insya Allah masih bisa terkendali, masih relatif aman hanya mulai 29 Desember itu mulai diwaspadai menurut prediksi kami," kata Dwikorita saat konferensi pers daring, Selasa (27/12).