DPR Minta Pemerintah Genjot Investasi Untuk Biayai Pembangunan 2023

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 4 Januari 2023 21:33 WIB
Jakarta, MI- Kalangan DPR RI meyakini Indonesia tidak mungkin membangun infrastruktur yang dibiayai seluruhnya dari APBN. Apalagi, pada 2023 pemerintah harus mengembalikan defisit APBN di bawah 3 persen. “Karena itulah, Indonesia harus memperbanyak investasi yang masuk. Nah, Korea Selatan menawarkan investasi dan kerjasama teknologi,” kata dia usai bertemu delegasi Korea Selatan di Jakarta, Rabu (4/1/2023). Lebih jauh Anggota Komisi XI DPR ini menambahkan Indonesia tentu siap bekerjasama dengan delegasi Korea Selatan tersebut, apalagi mengingat banyaknya potensi-potensi peluang yang terbuka di Indonesia baik business to business, business to government dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Sebagai negara yang telah lama bersahabat, Indonesia menyambut positif hal tersebut terlebih banyaknya potensi peluang yang terbuka baik business to business, business to government dan KPBU,” ujar Politikus PAN itu. Mantan Ketua Komisi VI DPR ini memuji Korea Selatan sebagai salah satu negara Asia yang mempunyai teknologi mumpuni terbaik dalam sektor transportasi layaknya Jepang dan Tiongkok. “Tak hanya itu, Korea Selatan memiliki pengalaman sejarah panjang dalam memindahkan Ibu Kota Administratif dari Seoul ke Sejong sejak 10 tahun lalu,” kata Hafisz. Dengan pengalaman itu, lanjut Hafisz, Negeri Ginseng ini dapat menjadi contoh bagi Indonesia kedepannya yang memiliki rencana serupa dalam memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke IKN Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. “Itu juga yang kita soroti, karena IKN kalau tidak di-support investasi maka tidak akan bisa dibangun sepenuhnya mengingat APBN yang sangat terbatas. Bentuk investasi konkritnya, Korea Selatan menawarkan kerjasama investasi teknologi kereta api,” paparnya. Meski KAI bisa membuat sendiri rangkaian gerbong kereta, sambung Waketum PAN ini, namun lokomotifnya hanya bisa dibuat oleh negara- negara tertentu salah satunya Korea Selatan. "Hal ini kita harapkan dapat membawa investasi Korea Selatan ke Indonesia, bukan hanya transfer teknologi tetapi juga modal. Terlebih, Indonesia mempunyai harapan dapat menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia di tahun 2035 yang hanya dapat diraih melalui kerjasama dengan negara-negara sahabat,” imbuhnya.  

Topik:

Investasi