Megawati ke Jokowi: Kalau Gak Ada PDIP, Duh Kasihan Dah

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Januari 2023 12:24 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menilai, nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi) kasihan jika tak ada partainya. Hal itu disampaikan Megawati, saat berpidato dalam acara peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1). Mulanya, Megawati menyinggung soal program stunting yang diinisiasi PDIP. "PDI Perjuangan menggalakkan program stunting loh Pak, mbok saya dikasih bintang toh yo," kata Megawati. Kemudian, Megawati menyinggung soal Jokowi dan dukungan PDIP. Megawati mengatakan PDIP mengawal Jokowi secara legal formal. "Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang-mentang. Lah iya padahal Pak Jokowi kalau nggak ada PDI Perjuangan juga duh kasihan dah," ujar Megawati, sambil terkekeh, disambut gelak tawa dan tepuk tangan peserta. "Loh legal formal loh, beliau jadi presiden tuh nggak ada... kan ini.. legal formal diikuti terus sama saya, aturannya, aturan mainnya," sambungnya. Bahkan, Megawati pun mengaku saat dirinya sempat meminta Ma'ruf Amin menjadi pendamping Jokowi di periode kedua menjadi Presiden. Megawati mengatakan dulunya Ma'ruf Amin sama-sama berada di BPIP. "Terus Pak Ma'ruf saya minta, kaget Pak Ma'ruf. Pak Ma'ruf itu dulunya sama di BPIP, waktu itu masih UKP-PIP, terus setelah itu gitu, ada Pak Mahfud tuh saya lihat, mana dia tadi," imbuhnya. Selain itu, Megawati juga menceritakan, ia menyarankan agar Mahfud Md menjadi Menko Polhukam. Megawati mengatakan beberapa orang di BPIP kini digeser untuk membantu Jokowi di pemerintahan. "Nah itu, terus saya bilang gini kan Pak Jokowi, saya bilang Pak Jokowi, Pak entar kalau ini, saya minta izin untuk pendamping Bapak itu Pak Ma'ruf ya gitu. Saya bilang sama Pak Ma'ruf, terus Pak Mahfud diambil sebagai Menko Polkam, terus saya bilang sama mereka, kok enak amat ya, aku tadinya bosnya mereka, eh tiba-tiba diambil sama Pak Jokowi, tung tung tung," tutur Megawati.