Komentari Soal Calon Presiden, SBY: Tidak Boleh Negara Masuk Terlalu Jauh

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 13 Januari 2023 22:49 WIB
Jakarta, MI- Dalam sebuah rekaman video yang dibagikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar, Jumat (13/01/2023) Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menyoroti dan mengomentari dinamika terkait calon presiden untuk Pemilu 2024. SBY dalam video itu, mengaku tidak percaya calon pemimpin harus dipersiapkan khusus oleh pihak-pihak tertentu. "Saya tidak percaya pemimpin itu harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu. Secara demokrasi itu akan meredam mereka yang ingin menjadi pemimpin," tegas SBY. SBY mengingatkan, posisi negara semestinya dalam kapasitas memberikan ruang yang sama untuk semua pihak maju sebagai capres di 2024. SBY kembali mewanti-wanti agar pemerintah tidak terlalu jauh untuk mengatur hal tersebut (capres). "Willing to compete, meningkatkan kapabilitas, meningkatkan elektabilitas, dan yang penting negara memberi ruang yang sama, ruang yang adil, tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga mengganggu fairness, keadilan bagi siapa pun yang hendak mencalonkan sesuatu," tegas SBY. SBY juga menegaskan bahwa rakyat memiliki hak yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya sendiri. SBY menyarankan negara harus memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin maju sebagai pemimpin. "Pemilih ini memiliki hak, yang berdaulat rakyat, KPU itu penyelenggara, jadi yang punya gawe, yang punya hajat ini rakyat Indonesia, mereka ada memiliki 2 hak, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Negara kita harus memberikan kesempatan siapa pun yang ingin menggunakan haknya untuk dipilih dan menggunakan haknya untuk memilih," tandasnya. Sehingga keseluruhan perangkat di negeri ini, kata SBY, penyelenggara pemilu, pemerintah, semua harus membuat pemilu ini yang memilih rakyat ini berjalan secara jujur adil, kira kira seperti itu. "Sehingga kalau ditanya, saya misalkan apakah ini waktunya saya menjelang mengakhiri sebagai presiden, menurut saya harus mempersiapkan itu," kata SBY. SBY juga menyinggung soal diksi generasi tua dan generasi muda yang hendak maju di 2024. Menurutnya, semua generasi memiliki peluang yang sama untuk berkompetisi dan dipilih oleh rakyat. "Ini pandangan saya, karena akan muncul, mereka punya peluang yang sama, berkompetisi dengan baik, tentu dengan aturan yang baik. Kalau itu terjadi rakyat akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, berdaulat betul, dan mereka akan memilih siapapun yang menurut rakyat capable, integritasnya baik, dan kira-kira siap untuk mengemban tugas di negeri ini," tandas SBY. "Tidak berarti yang tua tidak berhak untuk maju lagi, tapi sebaliknya yang muda juga diberikan kesempatan, itu yang namanya adil, fair, dan akhirnya kan yang memilih nanti rakyat, rakyat lah yang berdaulat, katakan suara rakyat adalah suara Tuhan, artinya biarkan rakyat memilih, itu hak, harus terima siapapun yang diterima rakyat," pungkas SBY.

Topik:

SBY