Menerka Alasan RK Gabung Golkar, Pengamat: Buru Dukungan Untuk Nyagub

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 18 Januari 2023 20:54 WIB
Jakarta, MI- Bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar memantik beragam spekulasi dari berbagai kalangan termasuk akademisi. Akademisi dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin menilai, bergabungnya Gubernur Jawa Barat tersebut tak lebih sebagai upaya saling menguntungkan antar keduabelah pihak. Pasalnya, kata Ujang, RK dari sisi efek tidak begitu signifikan untuk membantu menambah elektoral partai Golkar di Jabar. "Lebih ke simbiosis mutualisme saja gabungnya RK ke Golkar. RK lagi buru dukungan untuk mendukung niatnya kembali nyalon Gubernur kedua kalinya. Sementara Golkar mungkin melihat sisi lain di Jabar yang cukup strategis," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu kepada wartawan, Rabu (18/01/2023). Menurutnya, Partai Golkar selama ini tidak bergantung pada sosok figur terkait perolehan suara mereka. "Tak berefek apapun RK gabung ke Golkar, sama halnya ketika Tuan Guru Bajang gabung Golkar itu juga gak ngaruh. Yang ada dia pindah ke Perindo kan. Artinya, Golkar basis kekuatannya ada di setiap kadernya," ungkap Ujang. RK, kata Ujang lagi, menyadari bahwa Golkar adalah pilihan yang cukup realistis dalam mendukung niatnya maju Pilgub Jabar nanti. "Ke Nasdem gak mungkin karena mereka pasti usung Saan Mustofa maju Pilgub nanti. Ke Partai lainnya gak mungkin, paling realistis ya ke Golkar. Golkar menyambut mungkin karena ada konsensus tertentu jika RK menang Pilgub," ucapnya. Ujang tak menampik jika Jabar merupakan lumbung suara terbanyak dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia. "Meski suara pemilih terbanyak namun kehadiran RK ke Golkar belum bisa dikatakan berpengaruh besar," tutupnya.

Topik:

ridwan kamil