DPR Geram Food Estate Amburadul, Pemkab Humbahas Manipulasi Data?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Januari 2023 14:02 WIB
Jakarta, MI - Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar geram dengan proyek Food Estate yang sejak awal sudah gagal, mulai dari penetapan lahan, gagal pembinaan petani, ambisius Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas) yang sangat luar biasa. Hal itu ia ungkapkan Mindo Sianipar usai meninjau langsung proyek Food Estate atau Program Hortikultura di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) selama dua hari Kamis sampai Jumat (26-27/1/2023). "Ambisius luar biasa Bupati, malah awalnya minta 30.000 ha siap di Humbahas," kata Mindo kepada Monitor Indonesia, Minggu (29/1). Menurut politisi PDI Perjuangan itu, proyek yang direncanakan menjadi lumbung pangan nasional itu, saat ini kondisinya berantakan atau ambuadul. Sehingga perlu untuk dievaluasi secara menyeluruh. “Ini harus evaluasi total," tegas Mindo. Sebelumnya Mindo juga mengingatkan bahwa Pemda Humbahas harus jujur mengkoordinir masyarakatnya. "Kalau tetap masih seperti sekarang, amburadul!,” kata Mindo usai melakukan kunjungan kerja spesifik di Kabupaten Humbahas, Jum'at (27/1) kemarin. Bahkan legislator Dapil Jatim VIII itu menjelaskan, ada informasi sepihak yang menyatakan bahwa program food estate di Humbahas berhasil. Namun pada kenyataannya, setelah kunjungan kerja selama 2 hari di Humbahas untuk meninjau perkembangan atau progres dari poyek lumbang pangan itu, ternyata sangat bertolak belakang dengan informasi tersebut. Food estate di Humbahas ternyata gagal. “Cerita panjang sudah berhasil selama ini didengungkan pihak pemerintah, tapi apa yang berhasil ? Tidak ada yang berhasil,” pungkasnya di hadapan rombongan Komisi IV DPR RI yang lainnya, seperti Djarot Saiful Hidayat (PDIP) Maria Lestari (PDIP), KRT Darori Wonodipuro (Gerindra), Sulaiman L Hamzah (NasDem), Edwar Tannur (PKB) dan Slamet (PKS). Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI Slamet menjelaskan, di hari kedua kunjungan kerja mereka di Humbahas, mereka mendatangi gudang alsintan di komplek Kantor Dinas Pertanian Humbahas untuk melihat kondisi alat-alat mesin pertanian (Alsintan) bantuan dari Kementerian Pertanian. Sekaligus meminta data-data alsintan yang diperuntukkan untuk Food Estate Humbahas dan data alsintan milik Pemkab Humbahas yang dibeli pakai APBD Kabupaten Humbahas. Dari hasil temuan mereka di lapangan, jumlah alsintan dari Kementerian Pertanian yang ditunjukkan Dinas Pertanian Humbahas ternyata tidak sesuai dengan data yang dilaporkan. Sebab, tambah Slamet, dari data maupun informasi dari Kementerian Pertanian, total bantuan alsintan prapanen mendukung kegiatan food estate dan TSTH (Taman Sains dan Teknologi Herbal) di Humbahas TA 2020-2021. Jumlah alsintan yang diberikan pun sudah mencapai 537 unit yang terdiri dari traktor roda 4, traktor roda 2, pompa air, hand sprayer, dan cultivator. “Saya temukan real di lapangan antara data Alsintan dan fisik belum sesuai. Tapi tidak apa-apa. Tetap harus kita klarifikasi. Itu yang akan kita telusuri. Karena yang kita lihat secara fisik belum sesuai dengan data yang ada. Mudah-mudahan nanti bisa diselesaikan secepatnya,” ungkapnya. Selain masalah alsintan, pihaknya juga menemukan masalah terkait jumlah kelompok tani di daerah itu yang tidak sinkron dengan laporan yang ada. “Yang kedua, jumlah kelompok tani yang disampaikan tadi belum sesuai dengan jumlah yang ada. Sehingga nanti ini yang perlu akan kita klarifikasi. Harapan kita, alat yang diberikan mudah-mudahan dapat langsung bermanfaat untuk masyarakat petani di sana,” pungkasnya. (Sabam Pakpahan)