Absen dalam Acara Musra di Jateng, Pengamat: Ganjar Sepertinya Tak Ingin Diintervensi

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 5 Februari 2023 18:15 WIB
Jakarta, MI- Politikus PDIP, Ganjar Pranowo absen dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) ke-XVIII di Jawa Tengah yang digagas Andi Gani Nena Wea dkk. Sontak ketidakhadiran orang nomor satu di Jateng itu menimbulkan berbagai macam spekulasi dan pertanyaan di tengah publik. Pemerhati Sosial Politik, Ujang Komaruddin menilai, ketidakhadiran Ganjar dalam acara Musra tersebut mengindikasikan bahwa gubernur Jateng itu tidak ingin dalam perjalanan politiknya ke depan terlalu banyak diintervensi oleh pihak manapun. "Bisa jadi Ganjar ingin mengurangi pengaruh atau intervensi dari pihak-pihak yang hanya mendompleng namanya sebagai capres," ucap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) kepada wartawan, Minggu (05/02/2023). Selain itu, Ujang juga menduga, absennya Ganjar Pranowo dalam acara Musra di Jateng sebagai sinyal bahwa dukungan yang diberikan relawan selama ini dianggap tidak tulus. "Mungkin Ganjar berpikir bahwa relawan selama ini hanya berharap kedudukan dibalik dukungannya. Nah hal inilah bisa jadi indikasi dibalik ketidakhadiran Ganjar dalam acara Musra itu," tandasnya. Menurutnya, Musra tak lebih sebagai alat bargaining politik semata terhadap capres yang dianggap potensial bisa memenangkan pilpres "Musra tak lebih sebagai ajang jualan politik saja. Kalau bicara atas nama rakyat, itu kan debatble, rakyat mana yang dimaksud. Relawan berharap dapat keuntungan secara politik dan ekonomi di mana ketika jagonya menang nanti mereka pasti berharap akses politik maupun akses ekonomi. Mungkin itu yang sudah bisa dibaca Ganjar dan kenapa absen dalam acara Musra mungkin karena pertimbangan itu," pungkas Pakar Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu.