Bukan Tampuk Kekuasaan yang Jadi Target, Pengamat: PDIP Pilih Kokohkan Ideologi Kerakyatannya

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 11 Februari 2023 18:48 WIB
Jakarta, MI- Meski memiliki tiket capres tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain, PDIP setidaknya hingga saat ini belum mau mengumumkan calon presiden (capres) yang bakal diusungnya. Tentu, sikap PDIP tersebut menimbulkan berbagai macam spekulasi di tengah publik. Pemerhati Sosial Politik, Uchok Sky Khadafi menilai, sikap partai besutan Megawati Soekarnoputri yang belum mau mengumumkan capres lebih dikarenakan pertimbangan ideologis. "Bu Mega ini sudah matang dalam kancah politik kita. Soal capres itu bukan sesuatu yang wah buat bu Mega saya kira. Beliau sedang dalam fase mempertimbangkan bagaimana ideologi partainya tetap terjaga meski rezim kekuasaan berbeda. Itu yang jadi perhitungan utama kalau saya lihat dan analisa," ucap Aktivis 98 itu kepada wartawan, Sabtu (11/02/2023). Jadi, kata Uchok, PDIP sedang melihat masa depan ideologi partainya agar tetap terjaga dan tetap hidup di tengah masyarakat. "Bukan tampuk kekuasaan yang sifatnya pragmatis yang Bu Mega cari, tapi beliau lagi memikirkan ideologi kerakyatannya agar tetap tumbuh dan kokoh di tengah bangsa ini. Itu target utama, dan refleksi mendalam Bu Mega dan PDIPnya saya kira," ujarnya. Megawati, kata Uchok, punya visi jauh ke depan melalui ideologi partainya. "Pertimbangannya mungkin, jika ideologi partainya sudah membumi, otomatis akan melahirkan calon-calon pemimpin berkualitas dan berintegritas. Kalau hanya sekedar cari kekuasaan, sangat mudah bagi bu Mega dan PDIP karena saat ini mereka jadi parpol terbesar dan pemenang dalam beberapa konstestasi pemilu termasuk pilpres," ujarnya. Oleh karenanya, kata Uchok, sikap Megawati yang merupakan otoritas tertinggi di PDIP yang belum mau mengumumkan capres 2024 lebih didominasi oleh perenungannya soal masa depan bangsa dan negara dari sudut pandang yang jauh lebih luas yakni ideologi. "Bukan sekedar melihat dari sisi merengkuh kekuasaan dengan mendorong calon pemimpin yang sifatnya dadakan atau sporadis. Bu Mega tengah menapaki jalan perenungan yang mendalam agar visi ideologi kerakyatannya jadi legacy untuk bangsa dan negara ini. Beliau jauh lebih visioner ketimbang para elit politik lainnya yang masih wara wiri memikirkan kepentingan politik pragmatis," tutupnya.

Topik:

PDIP