Gegara Wacana Koalisi Besar, PDIP ke Golkar: Jangan Banyak Ngomong!

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 13 April 2023 20:20 WIB
Jakarta, MI- Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid secara terang-terangan menolak PDIP untuk bergabung ke dalam koalisi besar bilamana ngotot ingin kadernya menjadi calon presiden atau capres di Pilpres 2024. Menanggapi hal itu, Politikus PDIP Aria Bima terheran-heran dengan pernyataan dari Nurdin Halid tersebut. Pasalnya, menurut dia, saat ini hanya PDIP satu-satunya partai yang bisa mencalonkan Presiden tanpa harus berkoalisi. “Saya tidak ngerti, PDIP ini 20 persen thresholdnya lolos (usung capres). Bukan ngotot-mengotot, kita ini bisa menyalonkan,” ujar dia, Kamis (13/4/2023). Politikus PDIP itu pun menghargai apabila nantinya parpol-parpol yang tergabung dalam koalisi besar akan mengusung capres-cawapres sesuai selera. “Jadi saya menghargai untuk koalisi besar mau nyalonkan segera saja nyalonkan, deklarasi, jangan banyak ngomong,” jelas Aria Bima. Meski demikian, ia mengingatkan, hingga saat ini belum ada koalisi parpol- parpol di Indonesia yang resmi terbentuk. Menurutnya, koalisi antara parpol bisa dikatakan resmi ketika sudah ditandatangani seluruh partai dan kemudian diserahkan ke KPU. “Koalisi yang paling bener adalah pada saat koalisi ditandatangani seluruh partai politik di form KPU dan diserahkan ke KPU, itu kerja sama yang paling bener sesuai dengan aturan ya,” tandasnya.

Topik:

koalisi besar