Kehadiran Golkar di KKIR Sekadar Bonus

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 15 Mei 2023 12:35 WIB
Jakarta, MI - Jika Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinisiasi PKB dan Partai Gerindra, mereka harus merelakan Airlangga Hartarto tidak maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. Analis politik dari Citra Institute, Efriza, menyampaikan, tanpa Partai Golkar pun KKIR dapat mengusung calon presiden dan wakil presiden. Selain itu, keberadaan Partai Golkar di KKIR tidak berdampak signifikan. "Artinya kehadiran Golkar tidak terlalu penting, sekadar bonus saja," kata Efriza kepada Monitor Indonesia, Senin (15/3). Partai Gerindra acap kali menyampaikan bahwa Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin layak untuk menjadi cawapres. Maka dari itu, jika Golkar bergabung KKIR dengan harapan dapat kursi cawapres, kata Efriza, hal itu sulit terwujud. "Gerindra juga sepertinya memprioritaskan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. (Ini) semakin mengukuhkan ketidakpentingan kehadiran Golkar," jelas Efriza. Dengan begitu, lanjut Efriza, hal ini menunjukkan bahwa Airlangga Hartarto tidak cukup layak untuk mendampingi Prabowo Subianto. Selain itu, perolehan elektabilitas Airlangga Hartarto dari beberapa lembaga survei pun tidak cukup menjanjikan. "Ini menunjukkan Airlangga Hartarto tidak layak dalam persepsi dan elektabilitas dari penilaian masyarakat baik sebagai capres maupun cawapres," tandas Efriza. (ABP)       #Golkar di KKIR Sekadar Bonus #Golkar Gabung KKIR