Ini Alasan NasDem Tarik Diri dari Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 20 Mei 2023 22:02 WIB
Jakarta, MI - Partai NasDem menyatakan menarik diri dari pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin atau menjadi oposisi bersama dua partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat karena ingin menjaga demokrasi berjalan dengan baik. "Keadilan sejahtera mengajari kita bagaimana konsistensi untuk merawat demokrasi di Indonesia. Karena kita harus berada di luar pemerintahan, bukan berarti kita benci pemerintahan," ujar Waketum Partai NasDem Ahmad Ali ketika menyampaikan pidato dalam Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5). Menurut Ahmad Ali keputusan berada di luar pemerintahan untuk kemudian membangun poros bersama PKS dan Demokrat merupakan pilihan yang sulit. Meski demikian, Ahmad Ali menekankan pilihannya menjadi oposisi bukan berarti membenci pemerintahan yang berjalan sekarang. "Memilih berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat, tentunya itu bukanlah pilihan yang mudah bagi Partai NasDem," ungkapnya. Ali menambahkan, bahwa kewajiban Partai NasDem saat ini adalah tetap menjaga demokrasi. Partai yang berada di luar pemerintah, ujar dia, sangat dibutuhkan untuk memberikan koreksi dan kritik terhadap pemerintahan.Tapi itu adalah kewajiban yang harus dipenuhi untuk menjaga demokrasi. "Karena pemerintahan yang demokratis membutuhkan oposisi, membutuhkan partai yang di luar pemerintahan untuk melakukan," katanya. "Koreksi terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah ketika pemerintah tidak sesuai dengan harapan masyarakat," imbuhnya.