Campur Tangan Jokowi di Pilpres, Pangi: Jadi Terlihat Tidak Objektif

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 2 Juni 2023 23:53 WIB
Jakarta, MI - CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai, terdapat dampak negatif jika Presiden Jokowi ikut campur tangan dalam menentukan penerusnya pada Pilpres 2024, salah satunya netralitas institusi. Campur tangan Jokowi ini, kata Pangi, akan berdampak pada hubungan eksekutif dengan lembaga lain. Bahkan, lanjut Pangi, setiap lembaga atau instansi akan saling menjaga jarak. "Campur tangan Jokowi dapat menjadi garis pemisah antara kekuasaan eksekutif dengan lembaga lainnya," ujar Pangi. Dia mengatakan, seharusnya pemerintah tidak perlu terlibat dalam proses demokrasi ini. Sebab, tugas pemerintah adalah memastikan bahwa seluruh tahapan atau proses Pemilu ini berjalan dengan baik. "Pemerintahan yang seharusnya netral dalam memfasilitasi pemilihan dan menjamin proses demokratis," jelas Pangi. Namun dengan adanya campur tangan Jokowi, terang Pangi, proses demokrasi ini nantinya akan dianggap sudah tidak atas dasar kepentingan rakyat. Parahnya, publik akan menganggap Pemilu serantak 2024 sudah tidak lagi objektif. "Menjadi terlihat tidak objektif," ujar Pangi. Hal ini pun akan berdampak luas pada persepsi masyarakat terhadap lembaga pemerintah. Selain itu, akan membangun kesan bahwa keputusan yang diambil oleh lembaga negara hanya untuk mengakomodir kepentingan partisan. "Merusak integritas lembaga negara, menciptakan kesan bahwa keputusan politik dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau partisan," tandas Pangi.     #Campur Tangan Jokowi di Pilpres #Pilpres Jadi Terlihat Tidak Objektif