Kecurangan Semakin Masif Jelang Pemilu Serentak 2024

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 11 Juni 2023 11:17 WIB
Jakarta, MI - Kecurangan semakin masif menjelang pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024. Kecurangan pada tahapan pemilu ini akan menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia. Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti menilai, kecurangan ini sudah terlihat tidak adanya upaya intimidasi dalam proses pemilu ini. Hal itu semakin diperkuat ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan cawe-cawe di pemilu serentak 2024 mendatang. “Presiden sebagai kepala negara seharusnya tidak boleh menunjukkan sikap berpihak kepada siapapun, karena dia memiliki instrumen kekuasaan,” katanya melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/6). Dia menjelaskan, kecurangan dalam proses pemilu setidaknya bisa dilihat dari tiga aspek, pertama penyelenggaranya tidak independen, pemerintah yang tidak netral. Selanjutnya, peserta pemilu yang menggunakan segala cara untuk meraup suara, termasuk di dalamnya melakukan praktik manipulasi, intimidasi maupun politik uang. Dia pun menyoroti para penyelenggara pemilu yang tidak memiliki sikap independen dan cenderung tunduk terhadap partai politik melalui Komisi II DPR RI. “Kalau ada istilah petugas partai, ini penyelenggara pemilu adalah petugas Komisi II,” tandasnya. (ABP)       #Kecurangan Semakin Masif #Pemilu Serentak 2024