NasDem: Hasil Survei Denny JA Bertolak Belakang dengan Fakta

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 10 Oktober 2023 08:51 WIB
Jakarta, MI - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumatera Utara (Sumut) menilai hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya di lapangan. Pasalnya, calon presiden (Capres) Anies Baswedan yang diusungnya selama ini terus melakukan safari politik ke berbagai daerah, termasuk Sumut. “Hasil survei itu bertolak belakang dengan realita dan fakta di lapangan yang kami dapatkan,” kata Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar, Senin (9/10). Ia pun menyakini Anies Baswedan dapat menang multak di 20 kabupaten/kota di Sumut. “Jadi kami meminta dengan tegas kepada LSI Denny JA untuk menyampaikan bagaimana penerapan dan metodologi yang dilakukan dalam survei tersebut,” tutur Iskandar. Selain itu, DPW NasDem menyatakan siap melayangkan somasi terhadap LSI Denny JA itu. Sebab, elite Nasdem juga geram dengan survei LSI Denny JA yang menyebut bakal capres Anies hanya peroleh suara 5 persen di Sumatera Utara. Somasi tersebut akan dilayangkan ratusan advokat, yang tergabung dalam Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai Nasdem Sumut. Iskandar menjelaskan somasi tersebut berkaitan dengan hasil survei yang dirilis LSI Denny JA, tentang elektabilitas bacapres di Sumut. Ia menuturkan dari informasi dari media massa bahwa bacapres Ganjar Pranowo memperoleh 65 persen, Prabowo Subianto 30 persen. Sementara, Anies cuma dapat 5 persen. "Kami menyatakan keberatan dengan hasil survei tersebut dan kami juga ingin menguji hasil survei itu karena adanya kejanggalan," kata Iskandar. Dalam survei tersebut, dinilai ada kejanggalan. Iskandar lantas menekankan kejanggalan tersebut seperti pada Mei 2023 bahwa LSI Denny JA juga pernah merilis hasil survei elektabilitas Anies Baswedan memperoleh 32,6 persen. Menurut dia, dengan data itu, artinya hanya dalam waktu empat bulan, elektabilitas Anies turun 28 persen. Rata-ratanya hampir 7 persen tiap bulannya. (An)