PDIP Bakal Pecat Kader yang Melenceng, Meski Anak dan Menantu Presiden

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 7 November 2023 20:52 WIB
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu (Foto: Dhanis/MI)
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), buka suara usai Walikota Medan Bobby Nasution menyatakan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

"Persoalan dukungan itu adalah persoalan hak konstitusional setiap warga negara, tetapi kalau kami anggota partai putusan dukungan itu sesuai dengan putusan organisasi partai kami," kata Politikus PDIP Masinton Pasaribu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/11).

Masinton menegaskan, jika ada kader yang melenceng dari garis arahan partai maka, orang tersebut bukan lagi menjadi kader PDIP. Meskipun itu anak atau menantu Presiden sekalipun, tetap dia dianggap keluar dari partai jika tak taat aturan. 

"Siapa sudah diputuskan oleh Ibu Megawati, Mas Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud. Nah, kalau ada kader mendukung di luar itu, berarti ya bukan kader, mau anak siapapun, mau mantu siapapun, mau jabatannya apapun berarti dia otomatis bukan lagi kader," ujarnya. 

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa PDIP tak pernah membenarkan soal politik perasaan dan kekeluargaan. Sebab, menurutnya politik itu urusan yang melibatkan seluruh kepentingan rakyat Indonesia. 

"Karenanya ini politik kita bukan wilayah perasaan, apalagi wilayah domestik keluarga, politik ini urusan rakyat, rakyat banyak, urusan publik, bukan urusan keluarga," ucapnya. 

Namun, ketika disinggung soal pemecatan Bobby Nasution dari PDIP, Masinton justru meminta dia untuk segera mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA). "Suruh kembaliin KTA," tegasnya. (DI)