Isu Pelanggaran HAM Dimanfaatkan untuk Bunuh Karakter Prabowo Subianto Jelang Pemilu

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 11 Desember 2023 21:30 WIB
Prabowo Subianto (kiri) dan Wiranto (kanan) (Foto: Ist/Net)
Prabowo Subianto (kiri) dan Wiranto (kanan) (Foto: Ist/Net)

Jakarta, MI - Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Jenderal (Purn) Wiranto menilai isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu muncul jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dimanfaatkan sebagai upaya pembunuhan karakter terhadap calon presidein (capres) Prabowo Subianto.

"Saya sendiri juga merasa heran tatkala menjelang pemilu selalu saja dugaan pelanggaran HAM di masa lalu, yang diarahkan kepada para prajurit TNI termasuk saya, Pak Prabowo, selalu saja diungkit-ungkit kembali, dimunculkan kembali, bahkan dijadikan character assasination," ujar Wiranto, Senin (11/12).

Dia menegaskan isu pelanggaran HAM yakni penculikan aktivis itu sudah berlangsung lama, yakni pada 1998 lalu saat Prabowo memimpin Komando Pasukan Khusus TNI AD, sementara dirinya menjabat sebagai Panglima TNI. Menurutnya, perbuatan satu aparat tertentu di masa lalu hanya dapat dinilai dan diukur dengan norma hukum, kondisi sosial politik, dan situasi negara saat itu.

Baca Juga: Prabowo: Tidak Akan Ada yang Saya Tinggalkan

Menurut Wiranto, isu itu menjadi tidak relevan, tidak adil, dan tidak benar tatkala keadaan masa lalu dicoba untuk diukur dan dinilai dengan norma hukum dan situasi negara saat ini. "Bahkan, dijadikan black campaign," ucapnya.

Wiranto sebagai mantan Panglima TNI menjamin bahwa apa yang dilakukan oleh prajurit TNI selalu bertumpu kepada jiwa sapta marga sebagai patriot Indonesia. Dia menyebut prajurit TNI selalu membela ideologi negara sebagai kesatria Indonesia yang selalu membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

"Karena sejatinya kami ini sudah disumpah sebagai bhayangkari negara. Dan itu tidak pernah kami ingkari," demikian Wiranto.

Prabowo Bersih dari Dugaan Kasus Pelanggaran HAM

Komisioner Komnas HAM periode 2012-2017, Natalius Pigai, mengatakan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, bersih dari dugaan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Hasil penyelidikan Komnas HAM sampai hari ini, dan saya sudah baca, nama Prabowo tidak ada dalam kesimpulan dalam kasus itu sebagai orang yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia,” ujar Natalius Pigai di media center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin, (11/12).

Natalius mengaku, dirinya telah membaca laporan resmi hasil penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM terkait kasus pelanggaran HAM yang dikaitkan kepada Prabowo Subianto.

Baca Juga: Kiai Abuya Murtadho Dukung Prabowo di Pilpres 2024

“Hasil penyelidikan Komnas HAM secara resmi saya sudah baca dan ini pernyataannya sudah saya keluarkan, tidak ada yang protes,” katanya.

Selain Prabowo, kata Pigai, nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga tidak ada dalam daftar terduga pelanggar HAM. Dengan demikian, dia menyebut seluruh calon presiden kontestasi Pilpres 2024 bersih dari isu dugaan pelanggaran HAM.

“Itu artinya bahwa nama Prabowo tidak ada. Berarti baik Prabowo, Ganjar maupun juga Anies sama-sama clear dan bersih,” pungkasnya.

Diketahui, Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto akan menghadapi debat perdana capres-cawapres di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) besok. Tema debat perdana turut membahas persoalan Hak Asasi Manusia (HAM). Setiap gelaran pemilu, isu HAM selalu dijadikan senjata lawan. Prabowo kerap dicap sebagai pelanggar HAM.

Prabowo dan Gibran Siap Tarung di Pilpres 2024