Disebut "Tukang Fitnah" oleh Ketua KPU RI, Roy Suryo Siapkan Langkah Hukum

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 24 Desember 2023 19:20 WIB
Pakar Telematika, Roy Suryo (Foto: Ist)
Pakar Telematika, Roy Suryo (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pakar Telematika Roy Suryo, melakukan tindakan hukum kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari yang menyebut dirinya sebagai "Tukang Fitnah". Hal itu buntut cuitan Roy Suryo di akun X miliknya, yang menyebut cawapres Gibran Rakabuming Raka, memakai 3 mikrofon saat debat. 

"Saat ini tim hukum saya sedang mengkaji langkah-langkah apa yang akan kami tempuh terhadap perkataan, "Roy Suryo Tukang Fitnah" yang disampaikan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari," katanya kepada wartawan, Minggu (24/12).

Roy mengatakan, bahwa dirinya tak tahu maksud dari perkataan Hasyim yang menyebut dirinya seperti yang ditudingkannya itu. 

"Saya sendiri tidak mengetahui apa dasar, latar belakang dan niat dari Ketua KPU Hasyim Asy'ari, yang mengucapkan (atau menuliskan) perkataan "Roy Suryo Tukang Fitnah," ujarnya. 

Mengingat pemahaman mengenai kata tukang adalah seorang ahli atau seorang yang memiliki kebiasaan dan diakui tentang sesuatu. Sebab, berdasarkan kamus KBBI kata Roy, arti tukang adalah orang yang pekerjaannya melakukan sesuatu secara tetap. 

Untuk itu, kata dia, pihaknya tengah mempersiapkan langkah hukum atas pencemaran nama baik yang disampaikan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada dirinya. 

"Kajian tim hukum saya, perkataan dari Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dimaksud terindikasi terjadinya pencemaran nama baik atau fitnah terhadap diri saya yang dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku," pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, mengatakan debat cawapres berlangsung secara spontan, sehingga tidak ada contekan maupun bisikan yang diterima cawapres saat debat berlangsung seperti yang dituduhkan Roy Suryo. 

"Debat spontan, enggak mungkin didikte, dengerin bisikan atau baca contekan. Roy suryo memang tukang fitnah," kata Hasyim kepada wartawan, Minggu (24/12).

"Semua cawapres pake alat yang sama. Semua cawapres pake tiga mic untuk antisipasi ada mic yang mati. Bukan ear feeder. Itu mic yang ditempel di pipi dan dicantolin di kuping," tambahnya.

Hasyim menjelaskan, semua cawapres menggunakan 3 mikrofon yang sama guna mengantisipasi bila ada salah satu mikrofon yang tidak berfungsi. Untuk itu, ia menyatakan, sebagai ketua KPU RI dirinya siap bertanggungjawab jika ditemukan ada unsur kecurangan.

"Semua cawapres bisa ditanya dan juga station tv penyelenggara debat, dan juga Tim Paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mic, bisa ditanya. Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab," jelas Hasyim. (DI)