Akronim AMIN Dilaporkan ke Bareskrim, Anies: Lumayan, Tambah Tenar

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 24 Desember 2023 18:00 WIB
Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Foto: MI/Dhanis)
Pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, menanggapi terkait pelaporan pencalonan dirinya dan Muhaimin Iskandar ke Bareskrim Polri karena menggunakan akronim AMIN dalam kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Anies meyakini, Polri akan bijak menindaklanjuti laporan itu dengan menggunakan akal sehat. 

"Saya rasa polisi akan menggunakan akal sehat dan kewarasan dalam menindaklanjuti laporan itu," kata Anies kepada wartawan, Minggu (24/12).

Namun, Anies mengaku heran terhadap pihak-pihak yang baru melaporkan akronim tersebut, padahal deklarasi AMIN sudah dilakukan sejak awal September lalu. "Kok baru sekarang," heran Anies.

Meski begitu, Anies tetap bersyukur karena dengan adanya laporan tersebut, pasangan berakronim AMIN yang diusung oleh koalisi perubahan itu akan semakin populer. "Lumayan, tambah tenar," kata Anies. 

Sebelumnya, kelompok yang mengatasnamakan Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia (FADKI) melaporkan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ke Bareskrim Polri pada Jumat (22/12), atas dugaan menistakan agama dengan penggunaan singkatan AMIN sebagai kepentingan kampanye politik.

"Ini adalah sebuah politisasi yang sangat tidak berguna. Politisasi rendah, bahwasanya politisasi agama masih dilakukan untuk mendapatkan suatu kepentingan publik di era demokrasi ini," ujar Koordinator FADKI Umar, di Bareskrim Polri, Jakarta. (DI)