Ganjar: Kami Meneruskan Tetapi Tidak Pakai "Kacamata Kuda"

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 26 Desember 2023 16:20 WIB
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Foto: MI/Dhanis)

Sukoharjo, MI - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menyatakan komitmennya untuk meneruskan pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo, namun tidak dengan menggunakan "kacamata kuda".

Ganjar mengatakan hal itu guna menanggapi cuitan politikus Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Partai Gelora Fahri Hamzah yang mengatakan dalam akun media sosialnya bahwa dia meragukan posisi pihak-pihak tertentu dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kami (Ganjar-Mahfud) meneruskan, tetapi tidak pakai 'kacamata kuda'. Kami dengan pemerintahan hari ini kan juga terlibat dalam penyusunan banyak program," kata Ganjar usai ditemui Antara di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12).

Ganjar menambahkan, dirinya bersama Mahfud memiliki pandangan berbeda dengan Fahri Hamzah, karena Fahri bergabung dalam barisan pendukung Joko Widodo setelah menjadi tim pengusung Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi sekaligus cawapres pendamping Prabowo Subianto.

"Ya, kan Fahri (Hamzah) timnya 'sana' (Prabowo-Gibran), pasti cita-citanya tinggi, sah-sah saja. Kalau kami tidak meneruskan, kami salah, wong beberapa yang dirancang itu juga dari kami (PDI Perjuangan)," ujar Ganjar.

Adapun salah satu program pemerintah saat ini yang akan diteruskan oleh pasangan Ganjar-Mahfud jika memenangi Pilpres 2024, ialah terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

Meski begitu, Ganjar mengatakan masih ada program kerja pemerintah saat ini yang masih perlu dibenahi lagi, khususnya pada tingkatan pemberdayaan, seperti membuat sanggar inklusi. 

Dalam kesempatan itu Ganjar juga memuji Kabupaten Sukoharjo yang dinilai sebagai satu-satunya daerah yang memiliki sanggar inklusi untuk anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh kecamatan, salah satunya yaitu Sanggar Inklusi Tunas Bangsa.

​​​​​"Saya kira di Indonesia mungkin baru di Sukoharjo yang di semua kecamatannya ada fasilitas sanggar inklusi. Mereka rutin tiap pekan memberikan terapi kepada anak berkebutuhan khusus," kata mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.