Aroma Perpecahan Kubu Anies-Cak Imin

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 3 Januari 2024 20:45 WIB
Anies Baswedan (bawah, ketiga kanan) dan Muhaimin Iskandar (bawah, kiri) (Foto: MI/An)
Anies Baswedan (bawah, ketiga kanan) dan Muhaimin Iskandar (bawah, kiri) (Foto: MI/An)

Jakarta, MI - Menjelang perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2024, tampaknya aroma perpecahan di kubu pasangan nomor 1 di Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mulai tercium oleh publik. Hal ini dipicu perang komentar antara co-captain Timnas Amin, Sudirman Said dengan Wakil Ketua Umum Nasdem yang juga Pelatih Kepala Timnas Amin, Ahmad Ali.

Perpecahan terjadi setelah adanya perbedaan pandangan antara Sudirman Said yang merupakan co-captain Timnas AMIN dengan Pelatih Kepala Timnas Amin, Ahmad Ali, yang juga wakil ketua umum Partai Nasdem. Perbedaan tersebut terkait dengan strategi komunikasi eksternal dengan pasangan calon lain dalam Pemilihan Presiden 2024.

Awalnya, Ahmad Ali berpendapat bahwa Timnas Amin tidak perlu melakukan komunikasi eksternal dengan pasangan calon lain saat ini. Hal ini berkaitan dengan dugaan bahwa beberapa anggota Timnas Amin melakukan komunikasi dengan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk menghadapi pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ahmad Ali menegaskan bahwa Timnas AMIN tidak akan bersekutu dengan salah satu pasangan calon. Baginya, semua pihak adalah pesaing dalam Pilpres 2024 yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang. Kalaupun ada kerja sama, Ahmad Ali menyatakan bahwa Timnas AMIN akan bersekutu dengan rakyat untuk meraih kemenangan.

Namun, Sudirman Said tidak setuju dengan pendapat tersebut. Ia menyatakan bahwa pernyataan Ahmad Ali justru dapat merugikan upaya pemenangan yang sedang dilakukan oleh Timnas AMIN.

Sudirman Said menyebut pernyataan tersebut sebagai provokatif dan dapat menciptakan ketidakharmonisan di antara relawan dan pendukung Anies-Cak Imin, bahkan di antara partai-partai pendukung.

Sudirman Said mengkritik pandangan Ahmad Ali yang dianggap berbeda dengan pandangan elite NasDem, termasuk Surya Paloh. Ia menilai bahwa para elite memiliki perspektif lebih luas dalam mengelola kompetisi politik dan tidak melihat lawan sebagai musuh.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai perseteruan yang terjadi antara Sudirman Said dan Ahmad Ali menunjukkan strategi yang dilakukan tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) tidak berjalan.

Perseteruan di kubu pasangan nomor 1 di Pilpres 2024, Anies dan Cak Imin mulai tercium oleh publik. Hal ini dipicu perang komentar antara Sudirman Said yang merupakan co-captain Timnas Amin dengan Pelatih Kepala Timnas AMIN, Ahmad Ali, yang juga wakil ketua umum Partai Nasdem.

Alih-alih kompak menghadapi Pilpres 2024 yang berlangsung sekitar dua bulan lagi, keduanya malah bertengkar. Ini akan berpengaruh pada elektabilitas calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1.

"Apa yang diperintahkan Surya Paloh (ketua umum Nasdem) yang sebetulnya king maker dari pasangan ini justru tidak berjalan. Pasangan nomor satu ini justru di kubu sendiri tidak bersatu," ungkap Ujang dikutip pada Rabu (3/1).

Menurutnya, hal ini justru bisa berdampak pada elektabilitas pasangan Amin, yang dalam beberapa survei sebetulnya mulai menunjukkan kenaikan dan mulai menyusul pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Ini bisa dimanfaatkan pasangan lain, yang selama ini terlihat kompak dan solid untuk memenangkan pasangannya masing-masing. Harus ada gaya komunikasi yang lebih baik di kubu Timnas AMIN jika ingin merebut suara rakyat," ungkap Ujang.

Apa Kata Anies?

Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan akhirnya angkat suara soal bagaimana timnya diisukan alami perpecahan. Saat ditanya soal isu keretakan di internal Timnas Amin, Anies membantahnya, dan bilang tim pemenangannya tetap utuh.

Sementara, soal kampanye, Anies bilang, lebih memilih banyak berdialog dengan masyarakat, dibanding pasang baliho untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. "Utuh semua," kata Anies saat lawatan ke Yogyakarta.

Anies Baswedan pun tidak mau berkomentar terlalu banyak soal isu keretakan koalisi di timnas AMIN.