Timnas AMIN Klarifikasi Soal Rp 700 T, Anies Harus Minta Maaf ke Prabowo

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Januari 2024 16:55 WIB
Anies Baswedan (kiri) dan Prabowo Subianto (kanan) saat debat capres tahap pertama (Foto: Dok MI)
Anies Baswedan (kiri) dan Prabowo Subianto (kanan) saat debat capres tahap pertama (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menilai diralatnya pernyataan Anies Baswedan oleh Timnas AMIN mengenai anggaran sebesar Rp 700 triliun Kementerian Pertahanan untuk pembelian alutsista bekas adalah suatu hal yang fatal. 

Menurutnya, Anies harus menyampaikan permintaan maafnya kepada publik mengenai kekeliruan data yang ia sampaikan pada saat debat capres kedua pada, Minggu (7/1).

"Ya kalau data yang disampaikan tidak valid dan terbukti keliru seharusnya Anies meminta maaf kepada publik, karena sudah menyampaikan data yang keliru," kata Subiran saat dihubungi Monitorindonesia.com, Selasa (9/1).

Selain itu, Anies juga harus menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka kepada Kementerian Pertahanan dan Prabowo Subianto karena telah mencoba menggiring opini dengan data yang salah. 

"Dan terutama meminta maaf kepada institusi Kementerian Pertahanan termasuk meminta maaf kepada Prabowo Subianto selaku menhan atas penggiringan opini menyesatkan terkait Rp 700 T belanja Alutsista bekas itu," ujar Subiran. 

Pasalnya kata Subiran, apa yang disampaikan Anies pada saat debat capres kemarin sangatlah berbahaya.

"Sangat berbahaya seorang tokoh publik apalagi sekelas capres menyampaikan data yang tidak valid dan menggiring opini seolah itu fakta," pungkasnya. 

Lebih lanjut, Subiran sependapat dengan pernyataan Prabowo dan Presiden Joko Widodo, bahwa tak semua yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara bisa dibuka ke publik.

"Prabowo bukan tidak tahu dan tidak paham data kementerian pertahanan, tapi Prabowo tahu mana yang harus disampaikan dan mana yang tidak perlu," jelas Subiran. 

Kendati begitu, Subiran menilai upaya serangan yang dilakukan Anies dan Ganjar kepada Prabowo pada saat debat adalah hal wajar, mengingat elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran yang cukup tinggi. 

"Semua yang dilakukan Anies dan Ganjar dalam menyerang Prabowo di debat adalah upaya untuk mendegradasi kredibilitas dan prestasi Prabowo di kemenhan dengan tujuan menurunkan elektabiltias Prabowo Gibran yang cukup tinggi," tukasnya. (DI)