Pasca Angkat Kaki dari PDIP, Maruarar Akan Berlabuh ke Partai Mana?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 Januari 2024 21:23 WIB
Bendera PDI Perjuangan (Foto: MI/Aswan)
Bendera PDI Perjuangan (Foto: MI/Aswan)

Jakarta, MI - Sebelum pergi meninggalkan DPP PDI Perjuangan, Maruarar Siat sempat menyebutkan beberapa nama-nama untuk meminta doa restu kepada mereka, Senin (15/1).

"Mohon doa restunya dan kepada teman-teman semua di PDI Perjuangan, senior saya Mas Bambang Dh, Mas Rudi di Solo ada Romo Suryo di Kepri, ada kang Rudi di Jawa Barat, teman-teman saya di DPP, ada Mas Utut, ada Mas Pacul ada Mas Rudi, Anton Chen dan teman-teman saya di Taruna Merah Putih ada Lae Sukri Nababan," kata politisi senior PDIP itu.

"Teh Rieke ada Bang Effendi Sianipar ada Charles ada Marilus ada indah ada agung Rei dan teman-temannya selama ini berjuang ada mbak restu, Mbak Maya Dewi, Kiki dan sebagainya. Dan juga junior-junior saya, ada brando, ada Niko ada Seno di Jawa Timur dan banyak lagi ada Samuel di Bekasi," sambungnya.

Bahkan, ia juga meminta maaf dan meminta kepada kader PDI Perjuangan lainnya agar tetap loyal. "Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap sama PDIP Perjuangan, tetapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDIP Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional dan lebih berkualitas dari saya, saya mohon pamit, Merdeka," pungkasnya.

Diketahui, bahwa Maruarar Sirait menyatakan mundur dari partai Banteng itu pada hari ini, Senin, 15 Januari 2024. "Saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan hari ini," kata Maruarar.

Maruarar mengatakan berterima kasih kepada Ketua Umum DPIP Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan jajaran partai. "Karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," kata Maruarar.

Muruarar memberikan penjelasan soal mengakhiri karir politik di PDIP saat ia berada di dalam mobil. Kepada wartawan, dia mengakui sudah menemui Utut Adianto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP dan politisi lainnya, seperti Rudianto Tjen.

Dia mengakui keputusan mundur dari partai berlambang banteng itu sudah melalui diskusi dengan orang-orang internal partai. "Saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai besar yang memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan, tutur dia.

Maruarar tak menjawab akan berlabuh ke partai mana setelah angkat kaki dari PDIP. Dia hanya menggoyang tangannya. Namun ia mengatakan akan bergabung mengikuti Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Dan saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya," katanya.