Meski Beri Bantuan ke Petani, Presiden Jokowi Sesalkan Lonjakan Harga Beras

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 23 Januari 2024 17:56 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Ist)
Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Ist)

Grobogan, MI - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), mengatakan keberadaan petani di dalam sebuah negara sangatlah penting agar pemenuhan bahan pokok negara bisa terpenuhi. Sehingga bantuan untuk para petani harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.

"Coba kalau penduduk sebuah negara hanya 10 juta, 25 juta, gampang. Kita ini 280 juta (jiwa warga negara), harus makan semuanya. Oleh sebab itu peran petani itu sangat penting sekali bagi negara ini," ujar Jokowi saat menyampaikan kata sambutan, di GOR Bung Karno, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (23/01).

Kata Jokowi, pemerintah telah memberikan kepada kelompok petani gagal panen di kawasan Grobogan, Jawa Tengah yang besarannya sekitar Rp122 hingga Rp200 juta.

"Ini uangnya udah diterima belum, sih? Belum? Berarti akan menerima? Oke. Ini kan tadi ada yang dapat satu kelompok ada yang Rp 200 juta, ada yang Rp 180 juta, ada yang Rp 122 juta, semoga dalam waktu yang sangat dekat uangnya bisa segera diterima petani, dan langsung bisa dipakai untuk tandur, tanam, dan segera panen," kata Jokowi.

"Kalau sudah panen kita tidak usah banyak impor-impor lagi dari negara lain, karena juga mereka sekarang ini juga mengerem semuanya enggak jual berasnya," tambahnya.

Meski begitu, Presiden RI ke-7 itu mengeluhkan soal melonjaknya harga beras. Dia pun menyindir para petani yang diduga sengaja tidak menjual hasil pertaniannya ke pasar.

"Dipikir saya enggak tahu. Tapi kalau harga gabah naik itu pada diem saja gitu. Dulu saya ingat tiga tahun lalu harga gabah masih Rp4.300, Rp4.200 sekarang Rp7.800. Tapi kalau harga gabahnya sudah Rp7.800 berasnya berapa? Penjenengan senang tapi masyarakatnya? Saya yang disemprot," sesal Jokowi. (DI)