Bendera PDIP Diturunkan, Hasto Minta Penjelasan Presiden Jokowi

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 1 Februari 2024 14:55 WIB
Bendera PDI Perjuangan berkibar di Jakarta Timur (Foto: MI/Aswan)
Bendera PDI Perjuangan berkibar di Jakarta Timur (Foto: MI/Aswan)

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengaku geram atas terjadinya penurunan alat peraga kampanye (APK) berupa bendera partainya di Yogyakarta pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada, Selasa (30/1).

"Kami menunggu respons dari Bapak Presiden terkait dengan upaya-upaya menurunkan bendera peserta pemilu. Karena ini tidak terjadi sekali ini," tegas Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/2).

Kata Hasto, selama ini pihaknya selalu sabar atas penurunan atau pencopotan atribut kampanye yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

“Sebelum-sebelumnya sudah terjadi, tetapi kami selalu menempuh jalan kesabaran," ujarnya.

Namun kata Hasto, kali ini pihaknya telah habis kesabaran atas tindakan semena-mena tersebut. Karena menurutnya, bendera PDIP adalah simbol gerakan rakyat yang menjadi kebanggaan seluruh kader dan simpatisan PDIP.

"Ketika ini sudah berkaitan dengan struktur kami di tingkat yang paling bawah, dan mereka menyatakan akan membela bendera PDIP yang sudah dikibarkan dengan penuh militansi menjaga bendera itu, maka itu simbol gerakan rakyat," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih melaporkan, adanya intimidasi dari oknum-oknum yang diduga sebagai pasukan pengamanan presiden (paspampres) yang meminta untuk menurunkan bendera PDIP.

"Tadi malam (Senin, 29/1), kader PDIP diintimidasi untuk menurunkan bendera partai. Lalu, mereka melaporkan ke saya sebagai penanggungjawab partai tertinggi di Gunungkidul," kata Endah saat dihubungi wartawan, Rabu (31/1). 

"Akhirnya, saya bertemu dengan 2 orang yang ngaku sebagai paspampres dan saya nyatakan seandainya bendera PDIP yang kami kibarkan dianggap melanggar hukum kami minta beliau yang menurunkan. Namun, beliau tidak mau menurunkan dan meminta kami semua menurunkan bendera," jelasnya. (DI)