Jaleswari Mundur dari KSP, Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud?

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 3 Februari 2024 09:44 WIB
Deputi V Kepala Staf Kepresidenan di Bidang Politik, Hukum, dan HAM Jaleswari Pramodhawardani (Foto: ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)
Deputi V Kepala Staf Kepresidenan di Bidang Politik, Hukum, dan HAM Jaleswari Pramodhawardani (Foto: ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)

Jakarta, MI - Jaleswari Pramodhawardani mengaku sudah lama mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya, sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan. Dia menyebut keputusan itu bersifat pribadi, dengan berbagai pertimbangan yang ada.

"Pertimbangan sudah cukup lama, namun di saat akhir, saya perlu fokus menyelesaikan tanggungan pekerjaan saya di KSP," kata Jaleswari dalam keterangannya, Sabtu (3/2).

Jaleswari yang masuk dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan calon presiden - calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md sejak November 2023, menjelaskan secara hukum posisi simultan dirinya di TPN dan KSP sebetulnya dapat berjalan baik.

Namun ia menyadari, ada aspek lain yang perlu dipegang teguh yakni etika dan keyakinannya atas segi kepatutan.

"Ada aspek lain yang perlu saya pegang teguh, yakni etika dan keyakinan saya bahwa benar secara hukum saja tidak cukup, namun saya harus melakukan hal yang pantas dan patut secara moral," ujarnya.

Jaleswari yang pada 2014 lalu masuk dalam anggota Tim 11 Pendukung Joko Widodo, mengaku tidak bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk menyampaikan pengunduran dirinya dari KSP.

Jaleswari memilih jalur persuratan sesuai mekanisme birokrasi, melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, karena ia meyakini banyak agenda penting yang sedang menjadi fokus perhatian Presiden saat ini.

Dia pun enggan mengomentari situasi internal Istana di tengah kontestasi Pilpres 2024 saat ini. Baginya, hal itu lebih tepat ditujukan kepada pihak yang memiliki kapasitas, dan relevansi mewakili suara Istana saat ini.

Jaleswari juga menyatakan, bahwa pengunduran dirinya bersifat pribadi, sehingga ia tidak dapat berkomentar apakah pejabat lain akan ikut mundur atau tidak.

"Namun saya meyakini bahwa setiap orang pasti punya pertimbangan dan kalkulasi etika dan moral masing-masing dalam menentukan sikap politiknya, termasuk ketika ia mengundurkan diri dari suatu jabatan," jelasnya.

Dia juga menyebut tetap berinteraksi dengan mantan anggota Tim 11, dan kembali menekankan bahwa keputusannya mundur dari KSP merupakan keputusan pribadi.

"Keputusan mundur adalah keputusan personal saya dengan tentu saja mendengar, merasakan dan mempertimbangkan dari berbagai sisi," ungkapnya.

"Saya dengan kawan-kawan (mantan) Tim 11 selalu berinteraksi dan berkomunikasi hingga hari ini. Kawan-kawan (mantan) Tim 11 mendukung sepenuhnya keputusan saya," tandasnya.