Kubu Ganjar-Mahfud ke Kubu Prabowo-Gibran: Jangan Klaim Sudah Juara!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 14 Februari 2024 18:42 WIB
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang di Gedung High End, Jakarta, Rabu (3/1/2024) (Foto: MI/Repro Antara)
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang di Gedung High End, Jakarta, Rabu (3/1/2024) (Foto: MI/Repro Antara)

Jakarta, MI - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyoroti hasil quick count sementara yang dimenangkan oleh pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka, dengan nomor urut 02.

Diketahui hasil quick count (hitung cepat) Pemilihan Umum Presiden 2024 dari Kawal Pemilu per pukul 18:20 WIB, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara 53,24 persen. Menyusul nomor urut dua, Anies-Muhaimin meraih 29,87 persen sementara Ganjar-Mahfud dengan suara 16,89 persen.

Menurut OSO sapaannya, hasil quick count tersebut banyak kejanggalan yang harus ditelusuri. "Saya telah melihat quick count yang kalau nggak salah sudah 40 persen ya? Tapi menurut Bidang Hukum kita barusan kita bicara-bicara ini, banyak kejanggalan-kejanggalan, banyak perlakuan-perlakuan, dan pelanggaran-pelanggaran," kata OSO di TPN Gama, Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).

Partai Hanura yang juga sebagai pendukung capres dan cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengatakan sudah melakukan yang terbaik untuk memenangkan nomor urut tiga. OSO pun menilai hasil quick count sementara yang dimenangkan Prabowo-Gibran jangan sampai dipermainkan.

"Di 03 ini semua telah melakukan sesuatu yang maksimal dilakukan di semua provinsi dan hasilnya ya bagus sekali. Nah jadi kalau ini dipermainkan melalui quick count, nanti jangan sampai kita dipermalukan di internasional," tegasnya.

Lebih lanjut, OSO menyarankan agar kubu paslon nomor dua tidak langsung merasa menang berdasarkan hasil quick count. OSO menilai bahwa hasil hitung suara masih terus berjalan dan bisa berubah.

"Ini semua masih berproses dan jangan sekali-kali menganggap dan mengklaim seolah-olah dia sudah juara, jangan," pungkasnya.

Sekedar tahu, bahwa Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten dan kota dengan DPT tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Kemudian, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Pemilu 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan secara serentak untuk memilih calon anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden pada Rabu, 14 Februari 2024.

Sementara itu, untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, Pemilu 2024 diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.

Prabowo-Gibran "Seng Ada Lawan"

Adapun hasil sementara hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei menyebut pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 02 masih unggul telak dalam Pemilu 2024.  Hingga pukul 17.00 WIB, perolehan paslon 02 itu masih ditasa 50%.

Selengkapnya di sini............

(wan)