Data Perolehan Suara Luar Negeri Berubah Mengecil, Ada Apa dengan KPU?

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 20 Februari 2024 14:26 WIB
Tangkapan Layar - Hasil Rekapitulasi Suara Luar Negeri (17/02) (kiri), Hasil Rekapitulasi Suara Luar Negeri (20/2) (kanan)
Tangkapan Layar - Hasil Rekapitulasi Suara Luar Negeri (17/02) (kiri), Hasil Rekapitulasi Suara Luar Negeri (20/2) (kanan)

Jakarta, MI - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka naik posisi pertama dalam perolehan suara luar negeri berdasarkan hasil sementara rekapitulasi suara atau real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (20/2).

Pantauan Monitorindonesia.com pada jam 13.30 WIB dari situs resmi KPU www.pemilu2024.kpu.go.id perolehan suara pasangan calon (Paslon)Prabowo-Gibran pada pemilih luar negeri mencapai 55,78 persen atau setara dengan 196.663 suara.

Sementara di posisi kedua, ada Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 23,46 persen, atau setara dengan 82.718 suara.

Sedangkan, di posisi ketiga atau terbawah, ditempati Paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan suara 20,76 persen atau setara dengan 73.191 suara.

Hingga saat ini rekapitupasi perolehan suara masih terus berlangsung dimana jumlah suara yang terinput sudah 1703 dari 3075 TPS. Dengan kata lain, data yang masuk ini masih sekitar 55.38 persen.

Sebelumnya, pantauan redaksi Monitorindonesia.com pada (17/2) lalu, dari situs resmi KPU www.pemilu2024.kpu.go.id, perolehan suara Paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud memimpin posisi pertama pada pemilih luar negeri mencapai 37,98 persen atau setara dengan 360.403 suara.

Kemudian diikuti oleh Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan suara 31,87 persen, atau setara dengan 302.398 suara.

Sedangkan, di posisi ketiga ditempati Paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 30,15 persen atau setara dengan 286.076 suara.

Sementara rekapitupasi perolehan suara saat itu yang terinput sudah 1388 dari 3075 TPS. Dengan kata lain, data yang masuk sekitar 45.14 persen.

Adanya perbedaan suara yang begitu besar pada pemilih luar negeri dengan data sebelumnya yang dipantau redaksi Monitorindonesia.com, tentu menjadi pertanyaan bagi KPU RI terhadap sistem rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU.

Pasalnya, perolehan suara luar negeri pada (17/2) lalu, data yang tayang pada ketiga Paslon jika ditotal mencapai 948.877 suara. Sedangkan data saat ini dari ketiga Paslon tersebut hanya 352.572 suara.

Karena itu, seharusnya hal tersebut dapat dijelaskan oleh KPU atas terjadinya perbedaan data yang sangat besar yang mencapai 596.315 suara pada perolehan suara luar negeri. (DI)