Ketua MPR Ajak Tingkatkan Wawasan Kebangsaan di Kalangan Generasi Muda

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 27 Februari 2024 20:22 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (pakaian batik) [Foto: Doc. MPR RI]
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (pakaian batik) [Foto: Doc. MPR RI]

Jakarta, MI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Pengurus Pusat Persatuan Putra Putri Angkatan Udara (PPP-AU), akan bekerjasama memaksimalkan kerjasama IMI, TNI-AU, dan PPP-AU, dalam memanfaatkan potensi lahan milik TNI AU untuk dikembangkan menjadi sirkuit balap.

Seperti misalnya lahan bekas bandara di berbagai daerah, yang bisa dikembangkan menjadi track sirkuit balap motor dan mobil.

"Sebagaimana telah sukses dilakukan pada eks Bandara Selaparang, NTB yang dikembangkan menjadi sirkuit internasional MXGP, serta eks Bandara Polonia Medan menjadi sirkuit balap drag race dan drag bike," kata Bamsoet,sapaan akrabnya, yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Selasa (27/2).

Melalui PPP-AU, lanjut Bamsoet, IMI juga akan memaksimalkan kerjasama dengan TNI-AU untuk menghadirkan simulator pesawat, agar bisa dinikmati masyarakat umum. 

"Sebagaimana kerjasama IMI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI menghadirkan simulator balap dan Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI) yang berlokasi di Black Stone Garage," ujarnya. 

Bamsoet juga mengajak PPP-AU, agar senantiasa menjadi cooler system yang selalu menjaga kesejukan suasana kebangsaan. Salah satunya dengan senantiasa mengedepankan cara pandang yang bersifat holistik, memaknai kemajemukan suku, adat budaya, agama, dan berbagai keberagaman yang dimiliki, sebagai kekayaan dan kekuatan sumberdaya yang harus dirawat bersama.

"Karenanya PPP-AU dan MPR RI juga akan bekerjasama menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk memasifkan wawasan kebangsaan sehingga bisa menjadi kesadaran kolektif setiap elemen masyarakat, bahwa keberagaman identitas, ketersebaran penduduk dalam wilayah negara kepulauan, serta kekayaan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya, haruslah dipandang sebagai satu kesatuan entitas negara bangsa," jelas Bamsoet.

Menyikapi dinamika kebangsaan yang semakin kompleks dan terus berkembang, kata dia, penting bagi semua pihak untuk mengangkat kembali kesadaran wawasan kebangsaan, dari segenap elemen bangsa. Khususnya generasi muda dan kelompok usia produktif, yang saat ini mendominasi komposisi demografi di Indonesia. 

"Menyiapkan generasi muda masa kini untuk kepentingan masa depan adalah proses yang akan selalu mewarnai kehidupan kebangsaan, sebagai sebuah siklus yang akan terus bergulir seiring perjalanan sejarah bangsa. Seiring laju peradaban, kita akan senantiasa dihadapkan pada berbagai dinamika dan tantangan zaman," ungkapnya.

"Apalagi saat ini kita sedang dihadapkan pada berbagai tantangan kebangsaan yang muncul dalam berbagai dimensinya. Antara lain melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, dan memudarnya identitas dan karakter bangsa," pungkas Bamsoet. 

Hadir dalam kegiatan itu pengurus PPP-AU, mereka diantaranya, Ketua Umum Fastabiqul Khairat, Sekjen Tito Kustalin, Bendahara Umum Yetti Susilo Wati, Wakil Ketua Umum Dimas Andrew, dan Wakil Sekjen Mustika R.

Topik:

ppp-au mpr bamsoet