KPU Bantah Patok Suara Peserta Pemilu 2024

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Maret 2024 11:17 WIB
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari (Foto: MI/Dhanis)
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari, membantah tuduhan yang menyebut penyelenggara pemilu sudah mengunci suara Ganjar-Mahfud di angka 17 persen sejak sebelum Pilpres 2024 dimulai.

"KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu, sejak awal harus suaranya sekian, tidak ada," kata Hasyim saat konferensi pers di Kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). 

"Jadi, semuanya yang dihitung KPU itu adalah berasal dari perolehan suara di TPS," tambah Hasyim menegaskan. 

Menurut Hasyim, sangat tidak mungkin KPU mematok perolehan suara peserta pemilu. Karena, saat ini pemungutan suara bersifat langsung. Artinya, penentu perolehan suara adalah pemilih, yang menggunakan hak pilih pada 14 Februari 2024 lalu.

"Berapa pemilih yang hadir saja, KPU tidak bisa mengontrol, KPU juga tidak bisa menentukan," ujarnya.

Hasyim menjelaskan, jangankan mematok, KPU bahkan tidak mampu memastikan berapa jumlah pemilih yang hadir di TPS.

"KPU tidak dapat memprediksi atau mengontrol, apalagi kemudian mengontrol perolehan suara. Mengontrol dalam arti sudah mematok, sudah menentukan sejak awal pasangan calon nomor 1 sekian, nomor 2 sekian, nomor 3 sekian. Jadi tidak ada KPU kemudian sudah mengunci sekian persen, tidak pernah ada ada situasi itu," tukasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut ada algoritma yang sengaja digunakan untuk menghalangi perolehan suara Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, sehingga pasangan nomor urut 3 ini hanya bisa menembus maksimal 17 persen.

Hasto mengaku mengetahui hal itu setelah bicara dengan sejumlah pakar teknologi informasi. Namun, ia tak menyebut siapa dan dari mana pakar tersebut.

"Misalnya, dimasukkannya suatu algoritma untuk nge-lock perolehan Pak Ganjar itu hanya maksimum 17 persen," kata Hasto di Election Talk FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).