PKS: Penyebab Naiknya Harga Beras Perlu Ditelusuri
Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, meminta semua pihak untuk menelusuri penyebab terjadinya kenaikan harga bahan pokok, terutama beras.
"Penyebabnya kita perlu telusuri dan perdalam lagi, yang jelas menyambut Ramadhan keperluan sembako, apalagi beras pastilah naik," kata Aboe kepada wartawan, dikutip Rabu (13/3/2024).
Menurut Aboe, kenaikan harga sembako pada saat Ramdaan jelas sangat membebani masyarakat, khususnya umat Islam yang harus mengeluarkan zakat fitrah maupun zakat mal. “Apalagi nanti juga ada keperluan untuk bayar zakat,” ucapnya.
Kata Aboe, banyak masyarakat Indonesia yang berharap agar harga beras bisa terjangkau dengan kualitas yang baik. "Kami berharap harga beras bisa terus turun, sehingga semua bisa beli. Selain harga terjangkau, kualitasnya juga harus bagus," harapnya.
Mengutip data panel Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium sebesar Rp16.480 per kilogram (kg) per Selasa (12/3).
Data lain yakni dari Informasi Pangan Jakarta, harga beras premium tertinggi dijual di pasar Mayestik dengan Rp18.000 per kg.
Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan lambannya penurunan harga beras lantaran dibutuhkan waktu untuk memproses gabah kering panen (GKP) menjadi gabah kering giling untuk menghasilkan beras.
Kemudian, harga beras yang semakin mahal disebabkan kenaikan harga GKP. Beberapa pelaku usaha penggilingan padi mengeluhkan stok GKP yang tidak mencukupi kebutuhan operasional, sehingga pabrik tidak bisa beroperasi secara optimal.
"Jika harga GKP sudah mulai turun, maka akan diikuti dengan harga beras yang akan terkoreksi," katanya.
Arief menambahkan untuk menjamin stok beras, kegiatan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga dipastikan berjalan lancar dengan menyalurkan ke pasar rakyat dan ritel modern.
"Insya Allah harga dan stok beras sangat terjaga saat puasa dan Lebaran ini," tutur Arief.
Topik:
penyebab-harga-beras-naik pks ramadhan aboe-bakar-alhabsyiBerita Sebelumnya
Gagal Kembali ke Senayan, Intip Harta Kekayaan Krisdayanti
Berita Terkait
Impor Etanol Bebas Tarif Dinilai Ancam Petani, DPR Desak Pemerintah Tinjau Ulang
20 September 2025 15:32 WIB
Kasus Cesium-137 di Udang Beku: DPR Minta Pemerintah Jaga Industri Udang Nasional
25 Agustus 2025 08:30 WIB
MPR Soroti Anggaran Pangan 2026: Minimal 10 Persen APBN, Bukan Rp164 Triliun
20 Agustus 2025 15:14 WIB