Jelang Pengumuman Hasil Pemilu, Markas KPU Digeruduk 2 Kelompok Demonstran

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 20 Maret 2024 16:40 WIB
Aksi Demontrasi yang dilakukan sekelompok pro kubu 02 di depan kantor KPU RI (Foto: MI/Dhanis)
Aksi Demontrasi yang dilakukan sekelompok pro kubu 02 di depan kantor KPU RI (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI digeruduk dua kelompok demonstran yang pro terhadap penyelenggara pemilu hingga pemerintah dan sekelompok lainnya yang Kontra terhadap penyelenggara pemilu dan pemerintah. 

Berdasarkan pantauan Monitorindonesia.com di lokasi, kedua kelompok tersebut mulai menyampaikan aspirasi mereka di depan kantor KPU RI sejak pukul 15.10 hingga berita ini diterbitkan, Rabu (20/3/2024). 

Massa yang pro terhadap penyelenggara pemilu yang juga pro kepada kubu capres 02 itu meminta kepada massa kelompok aksi yang kontra untuk menghentikan aksinya di kantor KPU. 

Menurut kelompok tersebut, Pemilu sudah selesai, bahkan jajaran petinggi partai politik sudah berbesar hati untuk menerima hasil pemilu. Tetapi barisan para pendukung kubu 01 dan 03 masih belum mau menerima kekalahan capres-cawapresnya. 

"Jangan ganggu lagi KPU, Pemilu sudah selesai. Kita mendukung KPU, jadi para pendukung ini dari 01 dan 03 mereka tidak legowo," kata salah seorang orator pro 02 di atas mobil komando. 

Bahkan tak ragu-ragu, orator tersebut juga meminta aparat kepolisian untuk menahan mereka karena telah mengganggu keamanan negara. 

"Mereka mengganggu stabilitas keamanan negara, mereka harus ditahan," ucapnya. 

Orator lainnya di atas mobil komando yang berbeda juga membenarkan pernyataan orator sebelumnya, bahwa massa aksi yang pro 01 dan 03 merupakan kelompok yang tak asing turun ke jalan untuk mengacaukan negara. 

"Ini kelompok-kelompok yang selalu turun ke jalan untuk menganggu kestabilan negara," katanya. 

"Aparat kepolisian harus menangkap dan memeriksa kelompok itu, siapa aktor intelektual dibalik demo tersebut," tambahnya menegaskan. 

Sementara, kelompok yang kontra terhadap penyelenggara pemilu dan pemerintah terus menyampaikan berbagai macam dugaan kecurangan yang dilakukan dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemilu.