Jokowi Effect Dongkrak Suara Golkar di 2024, Benarkah?

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 21 Maret 2024 15:02 WIB
Illustrasi Bendera Partai Golkar (Foto: Ist)
Illustrasi Bendera Partai Golkar (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono, merespons kabar yang menyebut naiknya suara Golkar dikarenakan isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka bakal bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu. 

Menurutnya kenaikan suara Golkar pada pemilihan legislatif (Pileg) tak ada hubungannya dengan isu tersebut. Pasalnya, isu bergabungnya Jokowi dan Gibran ke Golkar hanya sebatas wacana di media massa saja. 

"Saya hanya mendengar di media saja, bahwa presiden Jokowi akan bergabung ke Golkar, mas Gibran akan bergabung ke Golkar," kata Dave kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). 

Sebab kata Dave, wacana tersebut sampai hari ini tak pernah terjadi karena memang tak ada pembahasan itu dalam internal partai Golkar. 

"Akan tetapi sampai hari ini belum ada apa pun," ucapnya. 

"Tapi sebagai presiden itu adalah bapak bangsa, beliau adalah milik seluruh warga indonesia terlepas dari parpol manapun," tambahnya. 

Dave mengatakan, kenaikan perolehan suara yang didapatkan Golkar merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap partainya. 

"Golkar kita dapetnya 15,7 sekian ya jadi itu adalah bukti kepercayaan masyarakat yang luar biasa dan ini harus kita berikan yang terbaik pengabdian kita kepada masyarakat," imbuhnya. 

Diketahui perolehan suara Golkar pada Pileg 2024 mencapai 23.208.654 suara atau sekitar 15,28%, jika dibandingkan dengan Pileg 2019 Golkar hanya memperoleh 17.229.789 suara atau setara dengan 12,31%.