Waketum Garuda Sentil Hasto yang Sebut Gibran Ibarat Sopir Truk: Katak dalam Tempurung

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 April 2024 05:02 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Dok MI)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, memberikan sindiran menohok terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menyebut Gibran Rakabuming Raka ibarat sopir truk.

Teddy mengungkapkan rasa ketidaksetujuannya terhadap pernyataan tersebut, dengan menyatakan bahwa Gibran sebenarnya lebih baik dari Hasto.

"Hasto menuding Gibran belum dewasa memimpin karena umurnya masih muda," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TesdGus seperti ditukil Monitorindonesia.com, Senin (1/42024).

Menurut Teddy, Gibran pada usia yang masih muda sudah mampu memimpin daerah, hal yang menurutnya menunjukkan kedewasaan dan kapabilitas Gibran sebagai seorang pemimpin. Teddy menekankan bahwa angka usia seseorang tidak selalu menjadi ukuran kedewasaan.

"Tentu umur tidak selalu jadi ukuran kedewasaan," tegasnya.

Teddy juga menyoroti bahwa Hasto masih minim pengalaman dan pergaulan, yang menurutnya menjadi aspek penting dalam kepemimpinan. "Buktinya Hasto, Hasto itu umurnya tua, tapi pemikirannya gak dewasa, minim pengalaman dan minim pergaulan. Katak dalam tempurung," jelasnya.

Sementara Gibran, meskipun masih muda, telah memiliki banyak pengalaman dan pergaulan yang luas. "Gibran itu umurnya muda, tapi pemikirannya dewasa, banyak pengalaman dan banyak bergaul," tandasnya.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto, memberikan pernyataan kontroversial dengan mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka sebagai sopir truk. Pernyataan ini mencuat setelah Hasto memberikan penilaian tentang Gibran dalam sebuah diskusi virtual.

Menurut Hasto, Gibran diibaratkan sopir truk karena profesi sopir truk membutuhkan kedewasaan yang cukup, terutama dalam menghadapi situasi yang kompleks dan berbahaya. Hal ini merujuk pada kasus viral sopir truk yang membuat tabrakan hebat di Gerbang Tol Halim beberapa waktu lalu.

Hasto juga menyentuh tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 Tahun 2023 yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Menurut Hasto, Gibran belum cukup memiliki pengalaman yang memadai, terlebih ia baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun.

Pernyataan Hasto ini mencerminkan pandangannya terhadap kesiapan dan pengalaman Gibran dalam mengemban tugas politik yang kompleks, terutama dalam skala yang lebih besar seperti mengelola negara Indonesia. 

Meskipun Hasto tidak menyalahkan secara langsung, namun pernyataannya menimbulkan sorotan karena memberikan analogi yang menarik untuk dibahas.