Hemm...,Habis Telan Pil Pahit, Anies Baru Mau Ketemu Prabowo

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 April 2024 15:52 WIB
Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)
Anies Baswedan (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Habis telan pil pahit, Anies Baswedan, baru bertemu dengan Prabowo Subianto yang merupakan Presiden terpilih usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024, pada Senin (22/4/2024) kemarin.

"Jadi apabila datang waktunya tentu kita siap berdiskusi, bertukar pikiran, bertemu. Dan tidak pernah sedikitpun ada bayangan ini sebagai kontestasi yang enggak ada ujungnya, ada ujungnya, kemarin putusan MK kita hormati, itu ujungnya," kata Anies di Gedung DPP PKS, Jakarta, Selasa (23/4/2024).

Seluruh kontestan politik adalah teman demokrasi. Kata dia, saat proses pemilihan berjalan maka masing-masing akan berjuang sesuai dengan keyakinannya. 

"Itu semua yang kita kerjakan, jadi ketika proses kampanye, ketika proses pemilu memang posisinya posisi lawan, tapi sesungguhnya kita adalah teman demokrasi," ujarnya.

Pertemuan dirinya dan Prabowo, menurutnya juga bukan sebuah keanehan. "Itu juga yang akan terus hormati sehingga yang disebut sebut sebagai tukar pikiran dan bertemu itu bukan sesuatu yang aneh dan dihindari itu sesuatu yang normal terjadi," jelasnya.

Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mengaku bangga bahwa partainya telah mengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. "PKS juga merasa bersyukur dan bangga menjadi bagian dari partai pengusung dalam koalisi perubahan," katanya. 

Kata Syaikhu Anies-Muhaimin secara terhormat telah tuntas menjalankan tugas dengan sangat baik sebagai pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. "Kita telah berjuang menjadikan kontestasi Pilpres bukan hanya sekedar tentang merebut kekuasaan, melainkan lebih dari itu, tentang tanggung jawab mewarnai setiap proses demokrasi dengan kampanye yang mendidik dan mencerdaskan," kata Syaikhu. 

Selain itu, menurutnya pasangan berakronim AMIN itu juga juga yelah berhasil menjunjung tinggi etika dan moral selama Pilpres 2024 berlangsung. 

Kendati demikian, Syaikhu tak ingin berlama-lama meratapi putusan MK yang tak sesuai dengan harapan koalisi perubahan dan mengaku tetap menghormati putusan tersebut meskipun mengecewakan bagi pihaknya. 

"Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024 bersifat final dan mengikat meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan keputusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024," ujarnya. 

Bahkan, dia juga menyampaikan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

"Kami PKS sampaikan selamat bertugas pada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa memberikan bimbingan petunjuk dan perlindungan bagi bangsa dan negara," tutupnya. 

Diketahui, bahwa MK pada hari Senin kemarin, MK menolak gugatan terhadap pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, setelah saingan utamanya menuduh peraturan diubah secara tidak adil untuk memungkinkan putra pemimpin yang akan keluar itu untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Prabowo dikukuhkan pada bulan Februari sebagai calon pemimpin berikutnya di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, mengalahkan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan saingannya yang ketiga (Ganjar Pranowo) dengan 58,6% suara.

Kampanye presiden terpilih ini terperosok dalam tuduhan bahwa pemimpin yang akan segera habis masa jabatannya, Jokowi telah ikut campur dalam upaya untuk mendukung kampanye Prabowo.

Ia dituduh merekayasa perubahan aturan yang memungkinkan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

MK juga menyatakan tuduhan nepotisme atau intervensi negara tak terbukti. Bahkan Ketua MK, Suhartoyo yang menyebut "pengadilan menolak eksepsi untuk seluruhnya. Menolak permohonan kasasi untuk seluruhnya". (wan)