Tolak Usulan Money Politic, PAN: Ini Penyakit yang Bikin Pemilu Berantakan

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 17 Mei 2024 13:09 WIB
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti usulan tentang praktik money politic atau politik uang yang dilontarkan oleh politikus PDI Perjuangan, Hugua yang juga anggota Komisi II DPR RI. 

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menegaskan, bahwa partainya dengan tegas tak setuju dengan usulan tersebut karena dianggap sebagai praktik merusak proses demokrasi.

"PAN tidak setuju dan menentang keras money politic dilegalkan. Itu adalah racun, virus yang meru­sak proses demokrasi," tegas Viva kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).

Kata Viva, ini adalah usulan yang membahayakan bagi Pemilu di Indonesia dan secara sengaja ingin menghilangkan kedaulatan rakyat. 

"Penyakit yang menyebabkan pemilu men­jadi berantakan dan menghilan­gkan nilai kedaulatan rakyat," ujarnya. 

Meski menolak usulan itu, Viva mengakui dalam praktiknya, politik uang selalu terjadi di se­tiap Pemilu. Akan tetapi, hal ini bukan untuk dijadikan alasan untuk melegalkan politik uang. 

Sebab, hal itu akan menghilangkan prinsip-prinsip demokrasi ber­dasarkan kesetaraan, keadilan, dan kemanusiaan.

Menurut Viva, ini adalah tugas berat untuk semua partai politik dalam melawan politik uang dengan edukasi maupun dengan tidak melakukannya.

"Ini usul yang sangat tidak logis, irasional yang sangat salah di dalam memahami prinsip-prinsip demokrasi Pancasila yang berlaku di Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, diketahui politikus PDI Per­juangan Hugua mengusul­kan pelegalan praktik money politic. Sebab menurutnya setiap pemilu money politic merupakan keniscayaan yang pasti terjadi dan tak bisa dihindari. 

"Tidakkah kita pikir money politics dilegalkan saja di PKPU dengan batasan tertentu? Karena money politics ini keniscayaan," kata Hugua saat rapat kerja dengan KPU di Senayan, Ja­karta, Rabu (15/5/2024).

Kata Hugua, jika money politic dilegalkan, maka Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bakal lebih mudah mengawasi praktik politik uang dalam batasan tertentu.

"Kalau tidak dilegalkan, kita kucing-kucingan terus, yang akan (menjadi) pemenang ke depan adalah para saudagar," jelas Hugua.