Jelang Lengser, Jokowi Lantik Keponakan Prabowo Wamenkeu II, PDIP: Rasa-rasanya Tak Dibutuhkan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 Juli 2024 3 jam yang lalu
Thomas Djiwandono (Foto: Dok MI)
Thomas Djiwandono (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - PDI Perjuangan menyoroti pelantikan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II.

Kata Jubir PDIP, Chico Hakim, urgensi penambahan pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak dibutuhkan. Mengingat, masa jabatan Jokowi kurang lebih 3 bulan lagi. 

“Urgensi dari penambahan wakil menteri di kementerian mana pun di akhir-akhir masa jabatan pemerintahan Jokowi rasa-rasanya tidak dibutuhkan,” kata Jubir PDIP, Chico Hakim, Kamis (18/7/2024).

Menurutnya, penambahan posisi wakil menteri merupakan bagian untuk memperlancar proses transisi pemerintahan Jokowi ke pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Di sisi lain, penunjukan Thomas Djiwandono tidak terlalu dipersoalkan karena Thomas memiliki rekam jejak yang memadai untuk menduduki posisi Wamen Keuangan II. 

Tim ekonomi presiden terpilih tersebut akan menambah gemuk struktur Kemenkeu yang sebenarnya sudah memiliki satu wamen yaitu Suahasil Nazara.

Adapun Jokowi resmi melantik tiga wakil menteri baru di Istana Negara, Kamis (18/7/2024). Keputusan dibuat meski Kabinet Indonesia Maju hanya menyisakan masa tugas nyaris pas 3 bulan, hingga 19 Oktober 2024.

Tiga anggota baru Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut adalah Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono; Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono; dan Wakil Menteri Investasi, Yuliot Tanjung.

"Akan mendapat hak keuangan sesuai dengan aturan perundang-undangan," kata protokol kepresiden Kementerian Sekretariat Negara pada saat pelantikan di Istana Negara, Kamis (18/7/2024).

Dalam acara pelantikan, Jokowi kemudian meminta tiga wamen baru untuk mengucapkan sumpah sesuai dengan agama masing-masing. Setelah itu, satu per satu, para wamen menghampiri Jokowi untuk menandatangani berita acara pelantikan sebagai wakil menteri pada Kabinet Indonesia Maju.